Brilio.net - Generasi muda yang mendapatkan kesempatan untuk bisa bersekolah mestinya bersyukur dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa zaman sekarang kita masih sering menemui anak sekolah yang punya kelakuan di luar batas, bahkan bisa dibilang keterlaluan. Seperti kelakuan pelajar yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/4) berikut ini. Bikin miris!
1. Sekelompok pelajar SMA yang mempermainkan gerakan salat.
BACA JUGA :
6 Bukti kamu mungkin pernah seperti Sonya, dalam kadar lebih ringan
Bulan April tahun 2013, beredar sebuah video yang mempertontonkan sekelompok pelajar SMA yang sedang mempermainkan gerakan shalat dan panen hujatan netizen di Facebook.
Dalam video yang berdurasi 5 menit 33 detik tersebut terlihat pelajar yang kaosnya bertuliskan SMA Negeri 2 Tolitoli itu melakukan gerakan shalat seraya mengucapkan beberapa bacaan salat.
Mirisnya, gerakan salat yang mereka lakukan diiringi oleh salah satu lagu milik Maroon V seraya mereka berjoget dan sesekali tertawa.
Buntut dari kelakuan pelajar kelas 3 SMA tersebut adalah mereka dikabarkan telah dikeluarkan dari sekolah dan tak diizinkan mengikuti Ujian Nasional. Bahkan seluruh sekolah di Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah menolak untuk menerima mereka.
2. Selfie di zebra cross saat lampu merah.
Awal 2016 media sosial ramai membicarakan sekumpulan anak-anak muda yang selfie dan berpose semaunya di zebra cross. Meski awalnya foto anak-anak muda ini merupakan aksi protes terhadap hak-hak pejalan kaki, tetap saja banyak netizen yang tak setuju dengan kelakuan mereka.
Salah satu alasannya adalah aksi protes mereka yang berubah menjadi keinginan untuk tampil eksis di sosial media. Lagipula hak pejalan kaki di zebra cross hanyalah untuk menyeberang dan bukan untuk berhenti apalagi foto selfie.
Malahan kalau aksi protes dilakukan seperti itu jelas berbahaya bagi keselamatan mereka dan mengganggu pengguna jalan yang mau lewat.
3. Selfie saat orang sibuk antar jenazah ke kuburan.
BACA JUGA :
Kak Seto: Jangan melihat Sonya hanya sebagai pelaku, tapi juga korban
Seorang pemilik akun Facebook bernama Dicky melakukan hal yang dianggap tak sepantasnya dilakukan pada sebuah momen kehilangan. Dia memposting beberapa foto selfie dengan busana batik di saat orang-orang sibuk dalam iring-iringan jenazah ke kuburan.
Foto selfie yang dilakukan Dicky pun viral di Facebook dan membuat banyak netizen geram. Sempat-sempatnya selfie saat ada orang lain yang sedang berduka.
4. Foto di atas makam sambil memperagakan orang meninggal.
Akhir Maret lalu, netizen dihebohkan oleh postingan foto ABG yang sedang memperagakan orang meninggal dan para peziarah yang tengah berdoa oleh 5 anak, terdiri 4 cowok dan 1 cewek.
Dengan mengenakan kaos olahraga sekolah, kelima anak tersebut makin menuai panen hujatan netizen karena memperagakan orang meninggal bukannya di kelas tapi malah di sebuah makam.
5. Memarahi dan mengancam Polwan saat terjaring razia polisi.
Sosok Sonya Depari beberapa hari belakangan membuat jagat dunia maya heboh. Pasalnya, siswi asal Medan ini berani untuk memarahi dan mengancam Polwan ketika terkena razia polisi saat melakukan konvoi usai Ujian Nasional.
Ditambah lagi, Sonya tak segan untuk mengaku sebagai anak seorang jendral polisi, Irjen Pol Arman Depari, yang tak lain merupakan Deputi Pemberantasan di Badan Narkotika Nasional (BNN).
Padahal setelah ditelusuri sosok jenderal yang diakui Sonya sebagai ayahnya tak memiliki anak perempuan. Semua anaknya berjumlah 3 orang, berjenis kelamin laki-laki dan ketiganya tinggal di Jakarta bukan di Medan. Meski belakangan Arman juga mengakui Sonya adalah masih kerabatnya.
Meski banyak netizen yang membully terkait aksi berani yang dilakukan Sonya, tak sedikit juga netizen yang mengungkapkan empati pada dirinya. Apalagi setelah Ayah Sonya Depari, Makmur Depari dikabarkan telah meninggal dunia.
Atas kejadian ini banyak netizen yang mengompori untuk berhenti membully Sonya. Selain itu, banyak juga netizen yang mengungkapkan rasa bela sungkawanya.
Ya, lewat kelakuan dan kejadian yang dialami oleh mereka, semoga bisa menjadi pembelajaran sekaligus pengingat bagi kita semua.
Sebagai pengguna media sosial, sudah seharusnya kita lebih bijak dalam menanggapi setiap fenomena yang sedang marak terjadi dan tak buru-buru menghakimi apapun situasinya.