Brilio.net - Kehidupan para idol K-pop memang dikenal glamor. Dengan penampilan mereka yang spektakuler di atas panggung menjadi magnet tersendiri buat penggemar untuk bisa bergabung juga dalam industri tersebut. Selain itu juga mendorong mereka bermimpi bisa menjadi seperti EXO, Girls' Generation, G-Dragon dan masih banyak lagi. Banyak di antara mereka yang secara khusus mempersiapkan diri menjadi trainee agar dapat menjadi bagian dari Hallyu Wave.
Namun di balik glamornya kehidupan selebriti K-Pop, ada kisah dan fakta mengejutkan yang menunjukkan bahwa kesempatan untuk dipuja penggemar memang harus disertai dengan konsekuensi berat dan jarang diketahui publik.
BACA JUGA :
Aktor K-Drama Park Bo-gum dituding sebarkan ajaran Kristen sesat
Berikut ini dilansir brilio.net dari Listverse, Kamis (5/10), tentang sisi gelap kehidupan di balik glamornya K-Pop. Apa aja? Yuk, simak di bawah ini!
1. Adanya sasaeng fans.
BACA JUGA :
8 Pesona Ong Seong-woo, member Wanna One yang lagi digilai wanita
Sasaeng fans telah menjadi pusat kontroversi di budaya K-Pop. Mereka adalah para penggemar yang tidak bisa dibilang seorang penggemar karena kelakuan mereka yang di luar batas wajar. Mereka tidak akan segan-segan mendapatkan apa pun yang berhubungan dengan idola mereka (baik itu keluarga atau teman dekat).
Para sasaeng ini terobsesi dengan 'mengatasnamakan cinta pada idola mereka', dengan membuntuti idol K-Pop 24/7 ke mana pun, menyadap hingga mengirimkan kado aneh seperti darah dan juga foto mereka merajah kulit mereka dengan tulisan nama sang idola. Bahkan beberapa idol sempat hampir mengalami kecelakaan karena perbuatan sasaeng ini.
2. Kontrak yang mengikat selama 7-10 tahun.
Kasarnya pekerjaan sebagai selebriti memang tidak jauh berbeda dengan pekerjaan orang biasa. Idol K-Pop ini biasanya terikat oleh kontrak yang cukup panjang hingga 7-10 tahun. Jika ingin membatalkan kontrak, maka calon artis ini haris membayar ganti rugi berkali-kali lipat.
Apalagi dengan adanya persaingan yang cukup ketat, biasanya agensi akan membubarkan grup idola karena tidak sanggup memenuhi ekspektasi awal ketika mereka debut. Hal ini yang menyebabkan beberapa idol memutuskan untuk mundur dari dunia K-Pop.
3. Ada yang mengalami pelecehan seksual.
Tahun 2009 silam, aktris sekaligus penyanyi Jang Ja-yeon ditemukan tewas bunuh diri di apartemennya. Dalam sebuah pesan kematiannya, salah satu pemain drama Boys Over Flower ini menuliskan bahwa ia tak dapat melanjutkan pekerjaannya lagi. Setiap harinya ia diharuskan melayani nafsu birahi tokoh-tokoh penting di Negeri Ginseng tersebut. Dan apabila ia menolak, pihak agensi tak segan-segan akan mengancam 'membunuhnya'.
Mendengar hal tersebut, pihak kepolisian menyerbu kantor agensi tempat Ja-yeon bekerja. Di sana polisi menemukan ruang tersembunyi yang digunakan untuk melakukan melayani birahi para tamu-tamu penting. Ruangan tersebut didesain layaknya rumah bordil yang sering dikunjungi oleh orang banyak.
4. Di awal karier, mereka jarang mendapatkan bayaran.
Sebagian besar idol K-Pop tidak akan mendapatkan bayaran sebelum mereka memiliki album penjualan yang ngehits serta ketika grup tersebut selesai membayar semua pengeluaran yang ditanggung perusahaan untuk mendebutkan mereka. Seperti biaya training, sewa apartemen hingga produksi album. Kasus ini biasanya dialami oleh grup dari agensi kecil.
Salah satu grup K-pop papan atas Block B pernah mengatakan jika personelnya tak dibayar lebih dari satu tahun. Padahal orangtua mereka sudah mengeluarkan US$ 65.000 atau senilai Rp 800 juta untuk keperluan anak-anaknya selama bergabung bersama agensi. Namun mereka sama sekali tak mendapatkan uang sepeserpun.
5. Standar tampan dan cantik yang memaksa idol K-Pop melakukan oplas.
Operasi plastik memang bukan hal yang tabu di Korea Selatan, termasuk di kalangan para selebritinya. Dengan standar tampan dan cantik yang ada di Korea Selatan, belum lagi para warganet yang sering mencerca artis dalam hal penampilan, seringkali membuat para idola K-Pop tidak nyaman dengan penampilan mereka.
Di sana bahkan ada perjanjian yang tertulis dalam surat kontrak bahwa jika mereka menjadi trainee idol, maka mereka pun harus bersedia untuk menjalani operasi plastik.
6. Menyanyi dan dance saja tidak cukup.
Untuk ukuran seorang idol, menjadi seorang performer yang bernyanyi dan menari saja tidak cukup. Mereka juga dituntut untuk multitalenta dengan bakat akting, reality show, dan lain sebagainya. Belum lagi dalam dunia akting, para idol K-Pop mendapat stigma yang buruk di antara penonton. Butuh pembuktian yang panjang agar idol K-Pop sudah bisa dianggap sebagai aktor beneran seperti Im Siwan, Do Kyungsoo, Suzy atau Siwon.
7. Bekerja 24 jam sehari saja tidak cukup.
Persaingan yang keras mengharuskan para idol K-Pop ini jangan sampai menghilang dari peredaran hanya untuk mempersiapkan album. Karena itu, era saat ini banyak yang merilis single, single album yang biasanya berisi dua lagu, mini album, hingga full album dan repackage. Seorang idol juga diharuskan untuk tampil di variety show sehingga nama mereka bisa dikenal. Belum lagi jika melakukan tur dunia yang mengharuskan mereka bolak-balik antara Korea dengan negara yang lain. Tidak ada waktu istirahat bagi mereka ketika masa promosi tiba.
Nah, setelah tahu tujuh sisi gelap K-Pop, kamu masih pengen jadi terkenal seperti mereka nggak? Kehidupan mereka yang berat ini tentunya membuat kita tahu bahwa para idol K-Pop ini harus membayar mahal untuk sebuah ketenaran. Bukan hanya bayaran berupa materi, tapi juga tenaga, kasih sayang orang terdekat hingga mengorbankan harga diri mereka.