Brilio.net - Kamu tentunya tahu bahwa barang-barang buatan China itu memang murah harganya. Begitu juga dengan mainan anak, berbeda dengan buatan Eropa dan Amerika yang harganya selangit.
Mainan anak buatan China bisa kamu dapatkan di mana saja dengan harga sangat terjangkau. Ya kan?
Namun di balik murahnya itu semua, ternyata ada cerita miris yang berhasil diungkap oleh wartawan Jerman bernama Michael Wolf yang diberi judul 'The Real Toy Story'.
Dilansir brilio.net dari business insider, Rabu (26/10), berikut fakta-fakta menarik yang sudah ditemukan oleh Michael Wolf tersebut.
1. Biaya produksi murah dengan menekan gaji pegawai.
BACA JUGA :
9 Foto cantiknya jalanan China, ditumbuhi bunga serasa di taman kota
Harga mainan murah disebabkan karena biaya produksi yang murah. Untuk menekan biaya produksi, gaji pegawai pun ditekan. Tiap bulan, para pegawai tersebut cuma digaji sekitar Rp 3 juta dengan jam kerja lebih dari 10 jam.
2. Briefing berkali-kali.
BACA JUGA :
Uniknya aturan kantor ini, pegawai cewek harus cium bos setiap pagi
Pekerja pabrik di China diwajibkan untuk mengikuti apel tiap hari. Tak hanya pagi saja, namun juga di sela-sela makan siang dan juga sore hari.
3. Tinggal berdesakan di asrama.
Kebanyakan pekerja pabrik ini adalah penduduk desa yang hijrah ke kota. Mereka harus tinggal di asrama pabrik yang kondisinya memprihatinkan dan ditempati oleh 6 orang dalam satu kamar.
4. Hampir tak ada waktu istirahat.
Waktu istirahat mereka juga sangat terbatas. Hanya 30 menit tiap satu shift.
5. Anak sekolah banyak dipekerjakan.
Pabrik tidak segan-segan untuk menerima karyawan yang masih sekolah padahal sebenarnya hal itu melanggar aturan.
6. Bekerja tanpa pakaian yang aman.
Pembuatan mainan pastinya tidak lepas dari bahan-bahan kimia. Sayangnya, perusahaan tidak mau repot-repot menyediakan pengaman buat karyawannya. Akibatnya, banyak karyawan yang sudah jadi korban karena kecelakaan kerja atau mengidap penyakit berbahaya seperti kanker.
7. Saat menginjak 30 tahun, karyawan wanita akan dipecat.
Menurut standar pabrik, perempuan berusia 30 tahun sudah dianggap terlalu tua dan bisa merugikan pabrik. Sehingga mereka tidak segan-segan untuk memecat para karyawan wanita yang menginjak 30 tahun.
8. Adanya sistem 'hukou'.
Hukou adalah hukum di China yang mengatur tenaga kerja. Menurut ketentuan ini, kesejahteraan pekerja seperti akomodasi, kesehatan, pendidikan dan uang pensiun adalah tanggung jawab daerah tempat lahir si pekerja.
Jadi kalau seseorang bekerja di luar kampung halamannya, maka dia tak bisa menuntut kesejahteraan karyawan dari pabrik.