Brilio.net - Sebuah perusahaan susu di Armenia mengalami bangkrut. Perusahaan ini juga belum membayar karyawan dan pemasok susu. Mereka bahkan mengumumkan akan membayar tunggakannya dengan keju jenis blue cheese atau di Prancis disebut dengan Roquefort.
Perusahaan Ashtarak Kat mulai memproduksi keju berjamur dalam jumlah besar awal tahun 2016 di pabriknya di Chambarak, setelah melakukan percobaan produksi pada tahun 2015 lalu. Untuk produknya ini, perusahaan memakai merek Molder Blue. Mereka hendak membidik pangsa pasar di Armenia dan luar negeri, dimana menurut data yang mereka miliki, jumlahnya sangat besar.
BACA JUGA :
Aturan baru tentang THR bawa kabar gembira buat pekerja, apa ya?
Perusahaan pun menggenjot produksinya dengan kecepatan penuh di musim semi tahun ini. Tapi, perhitungan mereka ternyata meleset. Ashtarak kesulitan mendapatkan pembeli, dan hanya dalam beberapa bulan mereka tidak mampu membayar gaji karyawan dan pemasok susu lokal. Utang perusahaan mencapai 70 juta dram Armenia atau setara dengan Rp 1,9 miliar.
Dengan tidak adanya uang tunai untuk melunasi utang, ditambah ruang penyimpanan yang penuh dengan keju Roquefort, Ashtarak pun memutuskan bahwa cara terbaik untuk menenangkan pekerja dan pemasok yang marah adalah dengan menggunakan keju sebagai mata uang. Harga per kilogram keju tersebut ditetapkan 2.000 dram atau setara dengan Rp 55.000.
BACA JUGA :
10 Pimpinan perusahaan raksasa dunia ini gajinya kecil banget
foto: finport.am
Dengan keju sebanyak sekitar 60 ton, perusahaan mengklaim memiliki lebih dari cukup untuk melunasi utangnya pada semua orang. Tetapi tidak semua orang senang dengan solusi tersebut.
Dilansir brilio.net dari odditycentral, Senin (12/12), Yuri Avalyan, Wali Kota Chambarak, mengatakan orang sadar bahwa perusahaan Ashtarak Kat tidak memiliki uang untuk membayar pekerja dan pemasok susu, tetapi memberi mereka keju Roquefort juga bukan solusinya. Pertama, tingkat konsumsi keju jenis tersebut di Armenia sangat rendah, sehingga kemungkinan mereka mampu menjual kembali juga sangat rendah. Kedua, orang-orang tidak memiliki tempat yang layak untuk menyimpan keju bayaran mereka, jadi kemungkinan keju tersebut justru akan menjadi tidak layak konsumsi bahkan sebelum mereka menemukan pembeli.
Karena tidak ada alternatif yang lebih baik, orang-orang dari Chambarak telah sepakat menerima dibayar dalam bentuk keju, dengan syarat bahwa perusahaan Ashtarak yang akan menyimpannya di lemari es perusahaan sampai mereka menemukan pembeli.