Brilio.net - Berlibur merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi banyak orang. Namun, apa jadinya jika momen liburan justru bikin khawatir? Hal ini dialami oleh wisatawan yang tengah berlibur di Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah.
Pemilik akun Twitter @CESArosendi, menceritakan kisahnya terjebak di pulau tersebut saat liburan. Ia menjadi was-was ketika mengetahui tidak ada kapal yang berlayar sejak Kamis (22/12) lalu. Hal itu dikarenakan kondisi laut yang sedang tidak stabil akibat gelombang tinggi seperti yang diberitahukan dalam surat deviasi dari Bupati Jepara.
"Berdasarkan perkiraan cuaca dan gelombang tinggi pada perairan utara Pulau Jawa berlangsung dari tanggal 23 Desember 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, sampai dengan tanggal tersebut tidak ada kapal penyebrangan yang diizinkan berlayar untuk melayani pelayaran dari Jepara ke Karimunjawa," tulis rilis tersebut, dilansir brilio.net dari akun Twitter @CESArosendi, Rabu (28/12).
BACA JUGA :
Tak terima sang ibu dibentak calon istri, pria ini batalkan pernikahan sehari jelang akad
mas @gibran_tweet saya bukan warga mas Gibran, tapi saya termasuk warganya pak @jokowi kira kira bisa bantuin push untuk kirim kami kapal pelni ga ya ke @kemenhub151 KAMI DAN WISATAWAN BULE2 terdampar dan bahan makanan di pulau ini menipis pic.twitter.com/cyjjUP9q0f
yang bilang si (@CESArosendi) December 25, 2022
BACA JUGA :
Cerita apes pengendara ikuti Google Maps, lewat jalanan 'horor' ujungnya menemui jurang
Cesa mengatakan dirinya terjebak di Pulau Karimunjawa bersama dengan turis lokal dan asing. Cesa mengatakan bensin dan makanan menjadi langka sehubungan dengan cuaca buruk tersebut. Terlebih untuk mencari makan, para turis harus menggunakan kendaraan.
Namun sayangnya, bensin sudah langka sejak 23 Desember 2022. Demikian pula dengan bahan makanan. Banyak pedagang sudah menutup dagangan mereka karena kekurangan bahan makanan.
"Tapi ternyata, selain bensin langka bahan makananpun ikutan langka. Ini berdasarkan informasi dari para pedagang yang ingin menutup dagangan mereka karena sudah tidak memiliki 'bahan' sejak tanggal 24 Desember 2022 kemarin. Dan benar, di tanggal 25 Desember banyak pedagang yang tutup warung," jelas Cesa dalam cuitan Twitternya.
Bahkan, hotel yang mereka tempati sudah tak lagi menyediakan makanan karena bahan pokok yang terbatas. Cesa menjelaskan kondisi di Karimunjawa masih tampak baik-baik saja. Namun, kondisi warga sudah mulai panik terlihat dari wajah warga yang muram.
"'Tidak Ada Kapal' terdengar di setiap sudut Karimun Jawa. Sebenarnya semua masih baik-baik saja. Pantainya pun msh biru dan indah, hanya air muka warga mulai pada muram. Nggak ada yang senyum hehehe mungkin membayangkan kapal baru akan bersandar di awal Januari seperti apa nanti jadinya," imbuhnya.
Cesa juga meminta pertolongan kepada pihak-pihak terkait. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Oh ya maaf pak karena panik saya hampir lupa mohon izin kepada pak Gubernur Jawa Tengah pak @ganjarpranowo untuk membantu kami menyetujui evakuasi ratusan para wisatawan yang ingin kembali ke pulau Jawa dan juga mengirimkan bahan pokok untuk warga Karimun Jawa dengan kapal Pelni," ujarnya.