Brilio.net - Sebagian orang berpikir makan di warung biasa, atau lesehan bakal mendapatkan harga yang lebih murah daripada di restoran. Namun jangan salah, jika kamu berkunjung atau sedang berwisata mendapatkan pengalaman menarik, misal menjadi korban penjual yang memberikan harga semena-mena.
Kejadian seperti itu mungkin sudah terjadi berulangkali, bahkan tak sedikit warganet yang mencurahkan pengalamannya melalui media sosial. Seperti yang baru saja viral, seorang wisatawan mengaku kecewa saat makan di lesehan dekat Malioboro.
BACA JUGA :
Sebulan sekali PKL Malioboro tidak berjualan, ini alasannya
"Teman saya asli dari kalimatan kaget waktu bayar makan di lesehan gang dket malioboro...," tulis akun Facebook Ulfah Siti Maria Ulfah di grup Info Cegatan Jogja. Dalam postingan tersebut, terlampir struk tagihan lesehan dan postingan temannya di Facebook, Sabtu (11/11).
Sontak, postingan tersebut viral. Ribuan orang berkomentar. Ada yang menganggapnya wajar, seperti akun @Ragil, "Pamungkas Mbak jualan malam itu berat wajar harga segitu. pingin murah ya bawa dei rumah aja..kalau mbak posting gini sama aja mbak matiin rezeki orang mbak.."
BACA JUGA :
Kabar gembira, Jogjakarta bakal bangun toilet underground
Komentar akun @Nia Lutfiadi, "Harga mahal atau tidak itu relatif dan dilihat dari menu yang dipesan dan brp orang yang makan.... Dan biasakan klo mau makan di tempat wisata tanya dulu harganya supaya kita bisa menghitung brp uang yang akan kita keluarin....jadi sama2 enak."
Namun tak sedikit yang berkomentar geram, seperti akun @Gyman Jogja, "Baru kemarin ada kasus serupa dan sekarang ada lagi?. Mbok pedagang itu jangan aji mumpung sewajarnya aja."
@Mimien Mukti, "Soeharno maaf.. parahh nek kui cen nutuk tenan..dodo ayam 35rb nek tuku ws oleh wak pitik sekilo n jeruk 16rb go tuku ws oleh sekilo luwih isoh go bakul angkringan ..wkwkk ---> pembeli = resiko tuku ng pinggir jln mmg nek rung ono dftr harga mending tekon sik lur..rsh isin drpd gresulo --->tuk penjual smg ra do nutuk neh..dd do ra kapok jajan neh ojo aji mumpung gawe harga sik merugikan pembeli dd dak ra barokah dit e.."