Brilio.net - Semakin cepat berkembangnya teknologi dan mobilitas, semakin banyak anak-anak SD yang tertarik untuk mencoba pengalaman mengendarai sepeda motor. Namun, di balik keinginan ini tersembunyi bahaya yang serius yang perlu dipahami baik oleh orang tua maupun masyarakat pada umumnya. Mengendarai motor bukanlah aktivitas yang sesuai dengan usia anak-anak SD, dan risikonya dapat membahayakan tidak hanya mereka sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar mereka.
Seperti yang terjadi di Ciwangkid, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian tragis mempertaruhkan keselamatan bocah SD kelas 6 yang terjebak bersama sepeda motor di atas genteng rumah warga. Kejadian ini seketika mencuri perhatian warganet di media sosial. Insiden yang tidak biasa ini menyoroti bahaya dan risiko yang terjadi ketika anak-anak di bawah umur mengendarai sepeda motor tanpa pengawasan yang memadai.
BACA JUGA :
45 Potret kocak orang pakai helm kelewat absurd ini bikin pengendara lain hilang fokus, nyeleneh pol
Dilansir oleh brilio.net pada Kamis (14/3) melalui unggahan X oleh akun @imyourszs yang memperlihatkan dua remaja perempuan berhijab terlihat mengalami kesulitan untuk turun dari sepeda motor mereka. Setengah bagian tubuh sepeda motor tersebut masuk ke dalam atap rumah warga, sementara bagian belakangnya tersangkut di luar. Situasi ini menunjukkan tingkat bahaya dan kesulitan yang mereka alami.
foto: X/@imyourszs
BACA JUGA :
45 Potret kocak cara orang bawa barang kelewat nyeleneh ini bikin ngelus dada, absurd pol
Dampak kerasnya tabrakan motor tersebut menyebabkan genteng rumah warga ambruk dan berlubang, dengan kayu-kayu rangkanya patah. Warga sekitar terlihat berkumpul di sekitar tempat kejadian dan berusaha keras untuk membantu menyelamatkan dua remaja beserta sepeda motor mereka. Terlihat pada video, kedua bocah SD tersebut tidak mengalami luka yang serius, terbukti dari raut wajah dan ekspresi mereka yang malah tertawa atas kejadian yang dialaminya.
Kronologi motor nyangkut di genteng
Banyak yang penasaran dan bertanya-tanya kronologi 2 bocah ini sehingga motornya bisa nyangkut di atas genteng, AKP Yudiono dari Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya mengungkapkan bahwa kecelakaan tunggal ini melibatkan tiga siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 6, dan terjadi di jalan Ciwangkid, Cikuya, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya.
"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB pagi hari," ujarnya, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (14/3).
foto: Instagram/@txtdrjawa
Pada awalnya sepeda motor menuruni jalanan curam yang dikendarai oleh bocah berinisial LA bersama St dan SN, anak-anak berusia sekitar 12 tahun ini kehilangan kendali setelah remnya tidak berfungsi dengan baik, sehingga akhirnya mereka "terbang" dan menabrak atap rumah warga dengan kekuatan yang cukup besar.
"Motor tak terkendali dan terbang hantam genting rumah warga,"tegasnya.
Menurut keterangan dari warga sekitar, para anak-anak yang mengenakan kerudung tersebut awalnya berencana untuk pergi jalan-jalan pagi bersama teman sebaya mereka, dengan tujuan menuju Ngabeubeurang (suatu kegiatan jalan-jalan menunggu waktu siang saat bulan Ramadan).
"Kalau dibilang ngabuburit kan masih pagi kejadiannya 08.30 WIB,"sangkal AKP Yudiono.
Kondisi bocah SD setelah kejadian
Beruntung dalam kejadian tersebut, seluruh pengendara yang didominasi bocil berkerudung tersebut dalam keadaan selamat meskipun sedikit shock. Sedangkan, motor terbang masih teronggok di atas rumah warga.
"Tidak ada korban jiwa maupun luka, rumah juga sudah dibetulkan lagi," ujar AKP Yudiono.
Dilansir melalui akun Instagram @txtdrjawa, saat ditanya tentang kejadian tersebut dan kondisinya, bocah SD tersebut hanya tersenyum malu sambil menutup mukanya dengan tangan. Terlihat dalam video yang diunggah, bocah SD tersebut sedang berada di kantor polisi Tasikmalaya untuk dimintai keterangan dan memastikan kondisinya baik-baik saja.
View this post on Instagram