Brilio.net - Malapraktik yang terjadi di sekitar kita banyak membahayakan orang-orang yang mempercayakan dokter sebagai orang yang bisa mengatasi penyakit dan masalah kesehatan. Di Indonesia sendiri kasus malapraktik banyak terjadi dengan beberapa kasus yang tidak diusut tuntas.
Banyak faktor yang terjadi ketika malapraktik dilakukan, entah mungkin seseorang menjadi 'uji coba' suatu pemahaman dokter terhadap ilmunya, atau memang salah penanganan yang berakibat fatal.
BACA JUGA :
Alat kelamin pria ini harus dioperasi gara-gara kabel charger HP
Pengalaman menjadi korban malapraktik rupanya juga terjadi di luar negeri. Seorang wanita asal Moskow, Rusia diduga menjadi korban malapraktik sampai harus menahan sakit yang teramat sangat akibat kesalahan sepele yang dilakukan dokter di sebuah rumah sakit.
Dikutip brilio.net dari Daily Mail, Rabu (11/4) perempuan berusia 27 tahun tersebut bernama Ekaterina Fedyaeva. Ia harus meregang nyawa akibat kesalahan penanganan dari seorang dokter.
BACA JUGA :
Dari Belanda ke Indonesia temui pak tua, alasan pria ini bikin haru
Fedyaeva harus menjalani operasi rutin untuk penyembuhannya secara berkala dan mengunjungi rumah sakit di wilayah Ulyanovsk. Awalnya tidak ada kecurigaan sama sekali namun sebelum operasi, dokter memberikan suntikan infus ke dalam tubuhnya agar tetap terjaga kekebalannya selama operasi.
Setelah pemberian infus itu, dua hari kemudian Fedyaeva merasakan sakit yang amat sangat dan tiba-tiba saja keadaan menjadi parah dan ia pun koma. Beberapa hari kemudian ia sadar, tetapi, paru-paru, hati dan organ tubuh lainnya tidak berfungsi secara normal. Sang Ibu, Galina Baryshnikova, merasa panik ketika putrinya mengalami kejang selama 2 hari berturut-turut.
Ketika kejang-kejang itu terjadi, tidak ada dokter yang menangani sedikit pun dan tiba-tiba saja lepas tanggung jawab. Tak hanya kejang, ia pun merasakan sakit perut yang parah dan muntah-muntah. Baryshnikova pun memohon kepada pihak rumah sakit dan bertanya mengapa putrinya jadi seperti ini. Dokter hanya menyarankan untuk pulang dan membuat sup ayam agar perut putrinya kembali normal.
Sang Ibu tidak putus asa, ia pun mencari bantuan dokter wanita yang ternyata memberikan keterangan bahwa ada kesalahan cairan infus di dalam tubuh Fedyaeva dan cairan tersebut bernama formaldehyde, yaitu cairan formalin yang biasa digunakan untuk membersihkan lantai, membunuh hewan seperti tikus dan membersihkan bodi kapal.
Fedyaeva pun dilarikan ke sebuah klinik di daerah tersebut dan mendapat perawatan agar bisa diselamatkan. Malang, Fedyaeva sudah terlambat ditangani karena kondisi tubuhnya sudah rusak dan memakan 52 jenis obat saat penyembuhan. Alhasil Fedyaeva pun meninggal dunia.