Brilio.net - Ada banyak peristiwa aneh yang bikin geleng kepala terjadi di dunia ini. Termasuk peristiwa orang menelan benda-benda seperti HP, emas, bahkan earbuds.
Dilansir dari akun TikTok @iamcarliiib, Rabu (24/11), seorang wanita asal Boston menceritakan pengalamannya saat tak sengaja menelan AirPod sebelah kiri. Dalam video tersebut dia terlihat panik sambil menangis mengetahui AirPod-nya yang hilang ternyata sudah berada di dalam perut.
BACA JUGA :
11 Momen lucu orang kena apes sendiri, pengen ketawa tapi kasihan
Semua bermula ketika wanita tersebut hendak meminum obat pereda demam, yakni ibuprofen. Di waktu yang bersamaan juga, dia memegang AirPod sebelah kiri.
foto: TikTok/@iamcarliib
BACA JUGA :
Diseret buaya saat mancing, pria ini selamat berkat pisau saku kecil
Dia bermaksud meletakkan earbud tersebut ke dalam wadah atau kasingnya, tetapi earbud tersebut malah tertelan. "Saya berada di kamar dan memegang pil ibuprofen 800, saat itu juga saya memegang AirPod sebelah kiri di tangan yang satu," katanya.
"Saya kemudian menelannya dan mengambil air untuk minum, tapi sesaat kemudian sadar yang saya telan itu bukan pil ibuprofen," lanjutnya sambil menangis.
Tahu bahwa bukan obat yang diminum, wanita bernama Carli itu berusaha memuntahkan benda tersebut. Sayang, upaya itu tak berhasil dan membuat panik.
foto: TikTok/@iamcarliib
"Saya coba memuntahkannya tapi tak keluar. Saya jadi hilang akal," tambahnya.
Carli mengatakan meski dia sudah memutuskan hubungan AirPod dengan HP miliknya, namun dua perangkat tersebut masih tersambung. Dia mendapatkan notifikasi bahwa AirPod bergerak bersamanya.
Usai insiden nahas tersebut, ia langsung menjalani pemeriksaan menggunakan sinar-X. Hasilnya, benda tersebut sudah keluar dari tubuhnya.
Melansir dari Newsweek, Rabu (24/11), ada beberapa benda bisa membahayakan tubuh jika tertelan secara tidak sengaja. Segera ambil tindakan medis, seperti rontgen atau CT scan.
Verywell Health dalam artikelnya mengatakan sebagian besar benda yang tertelan pada orang dewasa bisa keluar dengan sendirinya (dalam 80-90 persen kasus). Namun beberapa kasus membutuhkan pertolong medis.