Brilio.net - Seorang warganet membagikan panggilan polisi yang ditujukan padanya lewat direct message (DM) akun Instagram @humaspoldakalteng. Diketahui, warganet tersebut baru saja mengomentari pencopotan dan pemindahan Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau dikenal Aipda Ambarita.
Unggahan tersebut dibagikan ke media sosial Twitter pada Rabu (20/10) kemarin. "Gila, sensian amat," tulis akun @salimvanjav seperti dikutip brilio.net, pada Sabtu (23/10).
BACA JUGA :
Curhatan wanita masuk rumah sakit gara-gara kasus Kim Seon-ho
Bersama dengan cuitan tersebut, Salim mengunggah tangkapan layar sebagai bukti bahwa dirinya dipanggil ke kepolisian lewat DM Instagram. Admin Instagram tersebut sebelumnya menanyakan maksud komentar yang dituliskan Salim di akun Instagram @infokalteng.
foto: Twitter/@salimvanjav
BACA JUGA :
Blak-blakan soal asmara, Andien Aisyah kerap dianiaya saat pacaran
"Maksudmu komen 'mampus' di infoklateng itu apa? Hari ini pukul 10.00 WIB, kamu kekantor Humas Polda Kalteng, biar kami jelaskan.. Kami tunggu segera," begitu bunyi salah satu DM yang diterima Salim.
Jika melihat percakapan yang direkam oleh tangkapan layar tersebut, pihak kepolisian tidak terima dengan komentar Salim yang menyebut kata 'mampus' pada unggahan mengenai kepindahan Aipda Ambarita. Pihak kepolisian merasa kata-kata tersebut terlalu kasar untuk diungkapkan, karena memiliki arti yang jelek dan dinilai sebagai ujaran kebencian.
foto: Twitter/@salimvanjav
Namun Salim bersikukuh dengan mengatakan bahwa komentarnya itu adalah kalimat ejekan, bukan doa. Dia tidak terima jika komentarnya diartikan sebagai doa atau sumpah yang tidak baik kepada yang dimaksud.
Perdebatan antara Salim dan pihak Humas Polda Kalteng terjadi cukup panjang. Pihak polisi mengaku sudah merekam bukti komentar Salim. Mereka bersikeras meminta Salim datang ke kantor untuk diberikan arahan mengenai cara memberi kritik yang membangun.
foto: Twitter/@salimvanjav
Pada postingan lainnya, Salim menjelaskan bahwa dirinya memang membubuhkan komentar di Instagram @infokalteng terkait postingan mutasi Aipda Ambarita. Setelah komentar itu dimuat, ia langsung menerima DM tersebut.
"Saya komen di akun IG kedaerahan infokalteng ttg mutasi pak Ambarita, komennya 'Mampus, seenaknya aja sih'. Lalu setelah beberapa saat mendapat DM langsung dari akun Humas Polda Kalteng.." katanya.
Warganet lain yang tak terima dengan kejadian ini langsung menyerbu akun Instagram @humaspoldakalteng. Mereka menyampaikan rasa kesal dan kekecewaan mereka terhadap sikap admin tersebut.
foto: Instagram/humaspoldakalteng
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Eko Saputro menyatakan telah menegur anggota yang mengakses dan mengirim pesan itu lewat DM IG Humas Polda Kalteng.
"Anggota saya tegur, nggak boleh seperti itu, kalau di medsos tuh kamu harus menerima kritikan semua masyarakat. Biar itu kata-kata yang kasar dari masyarakat ya biarin saja, kamu tetap ucapkan terima kasih sudah dikoreksi untuk perbaikan kami. Saya mohon maaf," ungkap Eko seperti dikutip dari liputan6.com, Sabtu (23/10).
Permintaan maaf ini juga disampaikan lewat akun Twitter resmi Humas Polda Kalteng dengan membalas cuitan Salim yang dimuat tempo hari lalu.
"Saya kabidhumas polda kalteng meminta maaf atas tindakan admin humas polda kalteng yang kurang berkenan di hati sahabat netizen sekalian, kami mengucapkan trimakasih atas kritikan yang membangun polri dan polda kalteng untuk menjadi lebih baik dalam," tulis akun @Humas_Polda_Ktg.