Brilio.net - Kemarau panjang adalah fenomena alam yang sering kali menjadi momok bagi masyarakat. Musim ini nggak cuma bikin suhu udara panas, tapi juga berpotensi membuat sumur-sumur di rumah kering. Seperti beberapa hari lalu wilayah di Jakarta, Depok, dan Bekasi mengalami kekeringan hingga kesulitan dapat air bersih.
Sumur-sumur yang sebelumnya menjadi sumber kehidupan bagi banyak komunitas, kini mengering, sehingga sejumlah orang sulit mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun di beberapa daerah ada sumur bor yang dimiliki pemerintah desa, tapi jumlahnya belum banyak.
BACA JUGA :
Momen driver taksi online sediakan snack dan obat gratis untuk penumpang ini punya alasan inspiratif
Seperti yang dialami oleh ibu dan anak asal Bengkulu ini. Brilio.net menyadur dari akun TikTok @agneswidiautama, Selasa (10/10), sebuah video memperlihatkan perjuangan mereka menembus hutan dan kebun demi bisa mandi di sungai.
BACA JUGA :
Tak punya keluarga di perantauan, cewek ini bagikan nasib baiknya saat opname di rumah sakit
"Jadi karena di tempat kita lagi kemarau panjang. Udah tiga bulan itu nggak pernah hujan sama sekali. Bahkan sumur semua orang di sini itu udah pada kering semua," ujar wanita bernama Agnes.
Sumur milik Agnes mengalami kekeringan karena sudah berbulan-bulan tidak hujan. Dia dan putrinya memutuskan untuk mandi di sungai dekat rumahnya.
Walaupun sebetulnya di tempat tinggal Agnes saat ini tersedia sumur bor milik desa, tapi fasilitas itu sangat terbatas. Hanya tersedia tiga sumur bor untuk seluruh warga yang ada di desa tersebut. Padahal hampir seluruh warga di desa itu mengalami kekeringan.
"Jadi untuk makan dan minum itu kita ambilnya dari sumur bor desa. Tapi bayangin aja, faktanya semua sumur masyarakat yang ada di desa ini itu semuanya kering. Jadi kita itu hanya berketergantungan sumur bor milik desa. Dan sumur bor milik yang ada di desa ini itu cuman ada 2 atau 3," katanya.
Karena tak mau antre, alhasil Agnes mengajak anaknya pergi mandi di sungai. Jarak sungai dengan rumah memang tidak begitu jauh. Tapi medan yang dilewati cukup sulit, terlebih dia harus membawa anak kecil.
Ibu dan anak ini harus melewati kebun sawit milik orang, lalu melintasi kandang, sawah, menuruni jalanan yang cukup ekstrem, baru sampai ke sungai.
"sungai ini nggak jauh, cuman akses ke sana aja yang lumayan ekstrem menurut aku. Kita harus melewati kebun sawit dulu, naik-naik kandang, melewati persawahan orang ini," ungkapnya.
Ketika sudah mendekati sungai, Agnes harus turun terlebih dahulu untuk menyimpan barang-barangnya. Baru kemudian dia naik lagi untuk menuntun anaknya, karena jalanan menuju sungai cukup curam dan perlu kehati-hatian.
Sampai di sana mereka mandi dengan bahagia. Apalagi putri Agnes yang senang karena bisa bermain air. Setelah selesai mandi, mereka harus melewati jalan yang sama untuk kembali ke rumah.
Video yang diunggah Agnes pada Sabtu (7/10) sudah ditonton lebih dari 2,2 juta kali. Warganet juga meninggalkan tanggapan di kolom komentar. Mereka menceritakan kejadian sama yang dialaminya.
"Curup, Bengkulu juga we kemarau panjang banyak sumur udh kering," komentar Alan.
"nyampe rumah keringat lagi ," ujar Tanti Noersyam.
"kyak di rumahku lgi mati semua airnya jugk susah jugk klok air , cmn ngandalin batuan dari pemeritah saja," kata syahhh325.
"Jember kemaru kak tapi nggak parah masih bisa mandi dirumah Alhamdulillah," ungkap Puputdwicindy.