Menciptakan banyak karya.
Dalam video yang diunggah selanjutnya, sang guru ternyata sudah pensiun tetapi tidak pernah mendapatkan uang pensiun. Padahal ia sudah menciptakan berbagai lagu daerah.
BACA JUGA :
Kisah guru honorer bergaji Rp 200 ribu belikan murid kebutuhan sekolah
foto: TikTok/@perawat_peduli_indonesia
"Segudang karya lagu daerah tapi ternyata pengabdiannya 30 tahun hanya tetap menjadi guru honorer tanpa pensiun apapun, kini menjerit ekonominya ketahuan ngamen sama muridnya di pasar," tulisnya.
Dalam keterangannya guru tersebut pernah ditawari kembali untuk mengajar di SMP dengan bayaran Rp 150 ribu per bulan.
"Saya dibayar Rp 150 ribu, tapi sekolah itu sekarang sudah dijual jadi perumahan," ujar sang guru dengan mata berkaca-kaca.
Dengan tegar, ia mengatakan akan tetap berkarya meski usianya sudah dianggap tak lagi muda. Sudah tak lagi memiliki pendapatan tetap, selain ngamen, saat ini ia juga bekerja memainkan organ tunggal.
"Kalau orang ngomong saya sudah tua, emang tua, tapi talenta itu sampai kapanpun tetap saya mencipta lagu dan menyanyi. Saya sumber pendapatan tak ada lagi paling kalau ada yang minta main orgen tunggal," imbuhnya.
BACA JUGA :
Curhat pria dulu kerap juara kelas, kini dinyinyiri jadi guru honorer
Guru tersebut sudah mengajar sebagai guru kesenian sukarela sejak tahun 1990. Ia mengajar tanpa ketetapan status selama 30 tahun lebih. Saat ini, usianya sudah mencapai kepala tujuh.
"Sekarang umurnya 70-an tahun. Mengajar menjadi guru kesenian sukarela dari tahun 1990, tanpa ada ketetapan status selama 30 tahun bisa bayangkan gaes, padahal beliau segudang karya," tulisnya.
foto: TikTok/@perawat_peduli_indonesia
Dalam video tersebut, guru tersebut tampak memperlihatkan lembaran kertas berupa karya-karyanya. Karya-karya tersebut ia tulis di atas kertas dengan manual. Salah satunya lagu MARS SMA PGRI 2.