Brilio.net - Hidup sehat adalah sesuatu yang mahal harganya sejak zaman dulu sampai sekarang. Ketika sakit, akan banyak perubahan di dalam hidup, baik itu hal kecil maupun besar. Apalagi jika penyakit itu datang ketika kamu atau seseorang hendak menikah. Tentu momen ini jadi pengalaman pahit.
Pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan jadi momen paling membahagiakan bagi setiap pasangan. Berbagai macam persiapan dilakukan sebelum menggelar janji suci, termasuk menjaga kondisi tubuh agar selalu sehat jasmani dan rohani.
BACA JUGA :
Kisah seorang wanita ditinggal suami beberapa jam setelah akad nikah ini bikin haru sekaligus iba
Namun, namanya penyakit kadang datang pada saat yang tidak terduga. Seperti yang terjadi kepada sepasang kekasih ini. Dua bulan sebelum menikah, calon suaminya harus terbaring di rumah sakit. Berikut ini brilio.net lansir dari laman South China Morning Post, Rabu (3/4).
Liu Yue, seorang wanita yang berasal dari Provinsi Henan, Tiongkok, mengabarkan bahwa akan menikah dengan kekasihnya, Zhi Aohong. Sebelumnya, Liu telah berpacaran dengan kekasihnya selama 10 tahun.
BACA JUGA :
Pernikahan digelar tanpa dekor & baju manten, ekspresi pengantin pria tunjukkan bahagia itu sederhana
foto: scmp.com
Dua bulan sebelum melenggang ke pernikahan, Tiba-tiba sakit menyerang tubuh Zhi. Pria tersebut didiagnosis menderita leukemia myeloid akut. Kondisi fisik sang pacar pun berubah secara drastis. Rambutnya terpaksa botak karena rontok dan kulit mukanya yang menghitam.
Penyakit yang diidap oleh Zhi Aohong ini memang merupakan penyakit langka. Leukemia mieloid akut adalah jenis kanker di mana sumsum tulang menghasilkan sejumlah besar sel darah abnormal. Di China sendiri, hanya ada kemungkinan di bawah 20% orang bisa bertahan melawan penyakit ini.
Mengetahui fakta pahit ini, Liu sama sekali tidak ingin berpaling dari calon suaminya itu. Meski fisik dan kesehatannya menurun, Liu mengaku tetap setia dan berjuang bersama. Keputusannya ini pun membuat banyak orang terharu.
foto: scmp.com
Liu berkata, sejauh pengobatan kekasihnya itu ia tak pernah berpikir tentang uang. Uang tabungan mereka dikuras habis sehingga total biaya yang telah dikeluarkan adalah sejumlah 2 juta yuan, atau dikonversi dalam bentuk rupiah sekitar Rp 4 miliar.
Berbagai pengobatan telah dilewati Zhi. Liu mengatakan bahwa Zhi bahkan telah menjalani transplantasi sel induk. Namun, tindakan itu tidak menghasilkan apa-apa, sehingga penyakitnya kembali kambuh. Saat ini mereka sedang berada di rumah sakit Beijing untuk menjalani transplantasi kedua.
Kini, yang membuat Zhi tetap hidup adalah ketergantungannya pada dosis obat. Liu mengatakan setiap dua hari Zhi harus membeli sebuah obat yang bisa menghabiskan puluhan ribu yuan.
Dilansir dari Henan City Report, mereka berdua memang sudah menjalin hubungan asmara sejak kecil. Zhi tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus dari sekolah menengah. Hal itu ia putuskan karena ingin bekerja di Shanghai. Sebagian dari gajinya, ia sisihkan untuk sang pacar, Liu, yang sedang menempuh pendidikan di universitas.
foto: scmp.com
Berkat pengorbanan Zhi ini lah, Liu bisa mendapatkan gelar sarjananya. Sebab, Zhi rela berhemat-hemat hanya untuk mengirimkan uang kepada Liu. Bahkan, Zhi mengaku tak mengharap Liu membayar kembali segala apa yang ia berikan.
Zhi juga tidak terlalu khawatir jika Liu malah bertemu dengan pria lain di kampus lalu meninggalkannya. Satu-satu hal yang Zhi harapkan adalah bisa memberi cinta dan rasa hormat kepada Liu.
Karena itu, Liu tak akan menyerah untuk berjuang bersama Zhi dari penyakit. Banyak orang yang mengatakannya bodoh karena tidak memilih laki-laki lain. Namun, keputusan Liu sudah bulat. Kalau menemani kekasih di saat sakit adalah sebuah hal bodoh, Liu tidak akan masalah jika terus menjadi bodoh.
Kisah mereka ini pun mengundang perhatian warganet. Banyak yang tentunya turut mendoakan pasangan tersebut. Semoga kabar baik segera datang dari mereka.
"Mereka berdua setia dan saya mendoakan yang terbaik untuk mereka," kata seseorang.
"Tidak peduli bagaimana akhir kisah mereka, setidaknya satu dekade dalam hidup mereka tidak disia-siakan pada orang yang salah. Cinta mereka membuatku melihat cahaya di dunia," kata yang lain.