Brilio.net - Influencer merupakan figur yang disukai dan dipercaya oleh para pengikutnya. Influencer memberikan kesempatan untuk menginspirasi audiens secara luas. Dengan platform yang besar, seorang influencer dapat membangun komunitas yang loyal, dan sudah tentu memperoleh kesempatan berkolaborasi dengan banyak brand.
Menjadi influencer memang memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Namun, hal ini juga diiringi dengan tanggung jawab dan konsekuensi yang berat. Pemotretan, membuat konten harian, serta menginspirasi banyak orang adalah tugas dari influencer. Oleh karena itu butuh time management yang apik agar semua bisa terkendali.
BACA JUGA :
Uang jatah bulanan digunting sang anak, ibu ini nyesek sampai nggak tahu harus berkata apa
Bicara soal influencer, siapa saja bisa meng-influence orang-orang, bahkan anak-anak. Akan tetapi dengan kesibukan sebagai seorang influencer, perlu ada yang dikorbankan demi meraih apa yang diinginkan.
Seperti yang dilakukan oleh Kat Clark, seorang influencer yang memiliki 5,2 juta pengikut di TikTok. Baru-baru ini Kat membuat keputusan berani yang diumumkan lewat media sosial.
BACA JUGA :
Dulu ditinggalkan hingga dirawat orang lain, kisah wanita cari ibu kandung lewat sosmed ini bikin haru
Dilansir brilio.net dari Brightside.me, Kamis (21/12), wanita asal Australia itu mendukung anaknya bernama Deja untuk berhenti sekolah. Deja saat ini baru berusia 12 tahun, dan dia memutuskan untuk keluar dari sekolahnya demi menekuni dunia influencer.
Kat, yang memenangkan Creator of the Year pada acara TikTok Award 2022, mengungkapkan keputusannya itu lewat podcast It's All Her bersama Jody Lucas.
Dia menjelaskan bahwa sekolah umum memang bagus tapi ketika Kat masih punya pekerjaan tetap. Tetapi sekarang, dengan kariernya sebagai influencer cara itu tidak cocok.
Keputusan Kat mengeluarkan anaknya dari sekolah, karena Deja sudah mulai mendapat peluang sebagai influencer. Sehingga, dia merasa daripada harus sering izin lebih baik mengeluarkan anaknya dari sekolah.
"Deja bahkan mulai mendapat peluang juga sekarang. Jadi sekolah (dari pukul) 9-3, Senin sampai Jumat tidak berhasil karena menyadari kami harus sering izin dari sekolah," kata Kat.
Walau berhenti dari sekolah umum, bukan berarti Kat tidak peduli dengan pendidikan anaknya. Dia menjelaskan akan mendaftarkan Deja ke homeschooling tahun depan. Pun, jika putrinya tidak menyukai keputusan ini, dia diberikan kebebasan untuk kembali ke sekolah lamanya.
"Kami pikir itu yang terbaik untuknya, sebab kami hanya tidak ingin dia melewatkan kesempatan ini. TikTok membutuhkan banyak waktu, itu yang berhasil untuk keluarga kami," pungkas Kat.
Usut punya usut, bukan cuma Deja yang berhenti sekolah demi jadi influencer. Putri tertua Kat, Latisha juga juga meninggalkan sekolah hukumnya dalam waktu 6 bulan untuk terjun ke dunia podcasting. Jadi, jelas sekali, pendidikan formal bukanlah segalanya dalam kamus Kat.
"Bicara Deja, jika dia ingin menjadi dokter atau pengacara kami akan mendorongnya untuk mewujudkan impian tersebut. Namun, sekarang tujuannya bukanlah itu. Kami bersedia bekerja dengannya apapun yang terjadi," jelas Kat.
Secara tegas Kat mengatakan bahwa ini bukan tentang ketenaran atau uang. Dia ingin mengajari anak-anaknya beberapa pelajaran hidup.
"Sejujurnya saya senang bekerja dengan putri saya. Menyenangkan sekali, seperti bekerja dengan sahabat sendiri," pungkas Kat.
Keputusan Kat tentu menuai pro dan kontra dimata publik. Salah satu orang mengatakan, "Saya akan 100 persen membiarkan anak saya putus sekolah jika mereka memiliki arahan dan cukup dewasa." Sementara itu, seorang guru SMA menimpalinya dengan berkata, "Mengapa memaksa seorang anak untuk tetap bersekolah jika bukan karena mereka?"