Brilio.net - Entah apa yang ada dipikiran YL, sehingga nekat membunuh suaminya VT. VT sehari-hari merupakan pengusaha di bidang teknologi informasi. YL mengajak selingkuhannya, BHS alias Bayu untuk merencanakan pembunuhan pada suaminya.
Dilansir dari merdeka.com, diceritakan kala itu keduanya sedang berada di indekos. Keduanya kemudian melihat tayangan berita mengenai pembunuhan di Lebak Bulus yang dilakukan Aulia Kesuma. VT dan BHS terinspirasi pembunuhan ini.
BACA JUGA :
Remaja penikam begal di Malang tetap jadi tersangka
"Jadi yang dia tonton ada kasus mobil yang dibakar di Sukabumi, kemudian TKP-nya ternyata di dalam mobil itu korban sudah dibunuh di Jakarta Selatan," Kapolres Metro Jakarta Utara Budhi Herdi Susianto seperti dikutip dari merdeka.com, Jumat (4/10).
YL sepakat untuk menghabisi nyawa VT, yang tak lain merupakan majikan Bayu. Beda dengan Aulia Kesuma, mereka memilih membunuh VT dengan sianida. "Kemudian caranya baru dia memikirkan awalnya yang pertama dia menggunakan racun sianida," ujar Budhi.
BACA JUGA :
Ini motif pembunuhan pengantin baru di Pemalang
foto: merdeka.com/Iqbal Nugroho
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Jerrold Hendra Kumontoy mengatakan, sianida yang telah dimiliki dengan cara beli di online. Dicampurkan ke dalam air mineral, jamu, obat vitamin capsul, dan minum kaleng beralkohol. VT memiliki kebiasaan mengonsumsi obat vitamin capsul, jamu dan air tersebut.
"Memang setiap hari minum barang bukti itu," kata Hendra soal kasus pembunuhan itu.
BHS alias Bayu (33), salah seorang pelaku perencanaan pembunuhan VT (42) mengaku menyesal. Ia pun menceritakan mulai kedekatan dirinya dengan istri korban berinisial YL (40), yang mana telah ia kenal sekitar setahun lamanya.
Bayu mengatakan, perkenalan dirinya dengan YL di Surabaya, sekitar akhir 2018. Kala itu, dirinya tengah menjadi penyelenggara salah satu acara di ibu kota Jawa Timur tersebut.
"Pertama kenal di pelatihan di Surabaya, saya penyelenggara event, istri korban salah satu peserta," kata Bayu.
foto: merdeka.com/Iqbal Nugroho
Dari perkenalkan itu, dia sering sekali berkomunikasi lewat media sosial. Hingga akhirnya mereka memiliki perasaan yang sama, yakni cinta.
Singkat cerita, Bayu akhirnya disuruh ke Jakarta oleh YL untuk bekerja di bawah komando VT yang merupakan wiraswasta di bidang teknologi informasi. Namun, sampai di Jakarta Bayu dikerjakan sebagai sopir pribadi korban.
"Saat itu belum ada posisi apa-apa dikerjaan. Tapi suaminya sangat tertarik dengan skill dan kemampuan saya, yaudah untuk sementara waktu jadi driver, hingga saya kenal keluarga ibu dan bapak (YL dan VT)," kata Bayu.
Di Jakarta, hubungan Bayu dan YL makin erat, hingga melakukan hubungan intim. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki kenyamanan antara sesama.
"Jadi mungkin beliau nyaman dengan saya. Saya pun nyaman komunikasi dengan beliau, jadi deket seperti itu aja," ujar BHS.
Terkait pembunuhan, berawal dari adanya kecemburuan YL terhadap suaminya yang diduga berselingkuh. Selain itu, YL juga berencana menguasai harta suaminya bersama dengan Bayu. Hingga akhirnya, tercetus membunuh dengan racun sianida.
"Saya sudah beli, sudah racik. Tapi nggak jadi karena ibu (YL) takut. Akhirnya rencana lain dengan menyewa pembunuh bayaran," katanya.
Akhirnya mereka menyewa dua orang pembunuh bayaran berinisial HER dan BK. Sesuai perencanaan, eksekusi terhadap VT dilakukan 13 September lalu. Di mana kejadian itu di dalam mobil.
"Jadi ada saya, bapak, dan seorang pembunuh bayaran itu. Saya di samping bapak, bapak yang bawa mobil, dia di belakang. Seorang lagi (pembunuh bayaran) di luar. Saat itu saya minta izin karena mual. Lalu terjadi penusukan itu di leher dan perut," pungkasnya.
Akan tetapi aksinya gagal. VT berhasil melepaskan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi TKP. Meskipun sudah ada tiga luka tusuk. VT pun lalu menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum membuat laporan ke Mapolsek Kelapa Gading.