Brilio.net - Memiliki anak adalah keinginan setiap pasangan setelah menikah. Tak heran bila akhirnya dikaruniai buah hati, mereka akan merasa sangat senang menyambutnya. Ditambah lagi bila jenis kelamin sang anak sesuai dengan yang diharapkan. Terlebih bagi masyarakat China yang memandang jenis kelamin anak sebagai hal yang sangat penting.
Secara tradisional, masyarakat China memberikan nilai lebih tingi pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Hal itu menyebabkan, orang tua di China selalu memilih apa jenis kelamin dari anaknya kelak. Bila dikaruniai anak laki-laki, orang tua akan bersyukur, namun jika tidak, bisa jadi anak dalam kandungan tersebut akan digugurkan. Itulah mengapa pemerintah melarang dokter untuk membocorkan jenis kelamin anak ke orang tuanya.
BACA JUGA :
Kerja keras di luar negeri, wanita ini malah lihat suaminya selingkuh
Meski demikian, masih ada saja orang tua yang merasa penasaran dengan jenis kelamin anaknya. Sama halnya yang dilakukan oleh pasangan dari Zhejiang China ini, yang mencoba untuk mengetahui apa jenis kelamin dari anaknya kelak.
BACA JUGA :
Pria ini jadi korban operasi dokter palsu, pipinya melepuh & bernanah
Dikutip brilio.net dari worldofbuzz, Senin (16/10), pasangan yang sudah memiliki dua anak perempuan tersebut menginginkan seorang anak laki-laki. Dan saat sang istri hamil, keduanya merasa sangat senang. Mereka berharap di kehamilan ketiga istrinya ini bisa mendapatkan anak laki-laki.
Maka dari itu pasangan tersebut memutuskan pergi ke dokter untuk memeriksa jenis kelamin anaknya kelak.
Setelah bertanya-tanya, mereka mendapat rekomendasi dari seorang teman untuk pergi ke sebuah klinik yang diklaim sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun. Tak mau menunggu lama, mereka akhirnya pergi ke klinik tersebut dan memeriksanya. Setelah diperiksa, dokter memastikan bahwa anak yang berada di dalam kandungan berjenis kelamin perempuan. Pasangan tersebut kecewa dan memutuskan untuk melakukan aborsi dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 juta.
Pada saat itu, sang istri yang tengah hamil empat bulan rupanya menemukan bahwa klinik tersebut ilegal dan tidak mempunyai izin resmi. Namun mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan tindakan aborsi.
Sayangnya, saat mereka menggugurkan sang bayi diketahui bahwa jenis kelaminnya ternyata adalah laki-laki. Pasangan tersebut benar-benar hancur. Ditambah lagi metode aborsi yang dokter gunakan salah sehingga mengakibatkan salah satu organ penting sang istri rusak dan terancam tidak bisa hamil lagi.
Sedih dan marah karena telah ditipu oleh klinik ilegal, mereka kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian yang mereka alami ke polisi. Saat ini diketahui polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.