Brilio.net - Banyak yang menganggap bekerja di Facebook sangat nyaman dan menyenangkan. Beragam fasilitas disediakan, mulai gaji yang melimpah, makanan gratis, hingga berbagai macam asuransi. Namun hal tersebut rupanya tak bisa dirasakan oleh karyawan kontrak yang bekerja di Facebook.
Seorang karyawan kontrak di Facebook baru-baru ini mengungkapkan sisi kelam dari salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia tersebut. Nicole merupakan karyawan yang bekerja di bagian kafetaria Facebook.
BACA JUGA :
Replika kaus polos Mark Zuckerberg ini dijual Rp 600 ribu
Nicole tinggal Palo Alto, California, hanya beberapa kilometer dari rumah Mark Zuckerberg. Tempat tinggalnya juga hanya berjarak beberapa blok dari Menlo Park, kantor pusat Facebook.
Namun mirisnya Nicole dan suaminya, Victor harus tinggal di dalam garasi bersama ketiga anaknya. Hal tersebut terpaksa ia jalani karena upah yang diterimanya tak sesuai dengan biaya hidup di Palo Alto.
Seperti diketahui, biaya hidup di Palo Alto meningkat drastis semenjak Facebook mendirikan kantornya di Menlo Park, California. Menurut Nicole, apa-apa menjadi mahal.
BACA JUGA :
Mark Zuckerberg umumkan sang istri tengah hamil anak kedua, selamat!
"Upahnya memang kelihatan besar. Namun sejak Facebook datang, segalanya menjadi sangat mahal. Terkadang saya harus mengajukan pinjaman gaji untuk memenuhi kebutuhan," ungkap Nicole seperti dikutip dari laman Theguardian, Selasa (25/7).
suasana kafetaria di kantor Facebook.
Nicole mengaku mendapat bayaran USD 19 per jam, sementara sang suami mendapat USD 17 per jam. Namun dengan upah segitu mereka masih harus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian untuk anak-anak mereka.
Nicole juga menceritakan, banyak makanan yang disediakan oleh Facebook terbuang sia-sia. Namun kebijakan Facebook melarang para karyawannya untuk membawa pulang makanan-makanan tersebut.
Para pekerja kontrak seperti Nicole juga tidak dapat mengakses layanan kesehatan dari klinik di Facebook. Facebook baru-baru ini mengadakan acara "Bring your kids to work", tapi anak-anak pekerja kafetaria tidak diperbolehkan.
Namun seorang juru bicara Facebook memiliki pendapat lain. Menurutnya, para karyawan kontrak tetap memiliki akses ke berbagai fasilitas seperti klinik atau gym.
"Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan adil bagi semua orang yang termasuk kontraktor," kata juru bicara tersebut.
"Orang-orang berpikir, oh, anda bekerja untuk Facebook, anda hebat. Namun nyatanya kami berdua masih belum bisa memberikan apa yang layak untuk anak-anak kami," ujar Victor.