Brilio.net - Kisah mengenai kehidupan selalu menarik untuk dibahas, seperti perjuangan orang tua untuk anak, dan juga anak untuk orang tuanya. Hampir semua orang akan tersentuh mendengar atau melihat kisah-kisah keseharian orang lain. Seperti yang dipertontonkan salah satu video unggahan Facebook Azmi Murtala.
Perjuangan seorang anak demi mengantarkan ayahnya untuk mendapatkan pengobatan layak menuai perhatian publik. Video itu pun menjadi perbincangan hangat warganet. Bagaimana tidak, bocah laki-laki berusia 11 tahun itu merawat ayahnya seorang diri dan tampak begitu tegar. Bahkan dia berjuang mencari jalan agar bisa mengantarkan ayahnya ke rumah sakit.
BACA JUGA :
Aksi murid berikan hadiah sederhana untuk sang guru, bukti kebahagiaan tak harus mahal
Mirisnya, keterbatasan ekonomi membuat bocah bernama Rahmat Aulia ini harus berusaha susah payah. Dia bahkan harus menempuh ratusan kilometer demi mengantarkan sang ayah untuk mendapatkan pengobatan.
Dalam unggah akun Facebook tersebut diketahui, Rahmat membawa berobat sang ayah dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh dengan mengendarai becak yang biasanya digunakan untuk angkat barang atau becak motor. Rahmat harus menempuh waktu enam jam lebih untuk tiba di rumah sakit. Meski cukup melelahkan Rahmat tetap bersemangat dan menaruh harapan besar agar ayahnya bisa segera mendapatkan penanganan medis.
Sepanjang perjalanan demi melepas lelah, Rahmat harus berhenti sejenak untuk beristirahat. Kisahnya pun dimulai usai seorang pria yang akrab dengan sapaan Pak Yanto menghampirinya.
BACA JUGA :
Aksi driver ojek online rawat penumpangnya yang lansia tanpa minta biaya, bikin hati terenyuh
"Rahmat Aulia, bocah kelas 6 SD asal Ulim pidie jaya terlihat lelah dipinggir jalan medan-B.Aceh tepatnya di peusangan Bireuen..diatas becak tua, bocah tersebut termenung sambil sesekali menyemangati ayahnya yg sedang terbaring menahan sakit," tulis keterangan unggaha Facebook Azmi Murtala, seperti dilansir brilio.net pada Senin (30/1).
Usai mendengar kilas kehidupan Rahmat dan keluarganya, dia pun merasa iba. Pak Yanto berinisiatif untuk membantu Rahmat dengan menelpon ambulan.
"Ketika mendengar penjelasan yang sangat menyayat hati, pak yanto dengan sigap menelpon saya untuk membawa Ambulan Takabeya peduli, dan H Mukhlis Takabeya pun dengan cepat memberi instruksi untuk segera merapat kelokasi," sambunya
Pak Yanto juga sempat menanyakan beberapa hal. Diketahui, ini bukan lah kali pertama bagi Rahmat mengantarkan ayahnya berobat. Setiap 10 hari sekali, Rahmat selalu rutin membawa ayahnya periksa ke rumah sakit tersebut.
Diketahui, ayah Rahmat menderita penyakit serius. Ada cairan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuhnya untuk meredakan rasa sakit. Perlengkapan medis untuk menangani penyakit ini hanya ada di rumah sakit besar, seperti RS Zainal Abidin, Banda Aceh dan RS Cut Mutia, Aceh utara. Rahmat lebih memilih RS Cut Mutia dengan alasan lebih dekat.
Rahmat hanya tinggal bersama ayah dan kakaknya. Ibunya sudah lebih dulu dipanggil yang Maha Kuasa. Bersama kakaknya, Rahmat berjuang merawat ayahnya yang sudah bertahun lamanya terbaring lemah. Bocah kelas 6 SD ini juga berjuang memenuhi kebutuhan biaya pengobatan sang ayah dengan bekerja seadanya atau serabutan.
"Berbekal uang dari hasil upah "tarek pukat" yg tidak seberapa, ia selalu menyimpan untuk keperluan berobat ayahnya dan sekolah kakak satunya..ibunya sudah duluan menghadap sang Ilahi,maka sekarang ia dan kakaknya harus siap merawat bapaknya yang sakit sudah bertahun," tulis akun tersebut.
Atas kebaikan hati orang sekitar, Rahmat mendapatkan bantuan uang sebesar Rp 1 juta untuk pegangan kebutuhan pengobatan ayahnya. Harapannya, pemerintah setempat bisa melihat kejadian ini dan memberikan bantuan pada Rahmat dan keluarganya.
Kisah menyayat hati ini pun membuat banyak orang tersentuh. Anak yang harusnya bisa menikmati hari-harinya bersama teman, bermain, dan belajar namun harus mengemban beban berat merawat, serta menjadi tulang punggung keluarga.
"Alhamdulillah....masih ada orang yang peduli Semoga menjadi amal ibadah," kata @Nyak Rijalnur
"Masya Allah sungguh anak berbakti kepada ortu," ujar @ Ihsan Wahyudi
"Sebuah kemuliaan yg luar biasa, itu hakikat kehidupan Bang Azmi Murtala, tdk blh ada sekat wilayah teritorial dlm suatu kebaikan," dari akun @Mandes Daka