Brilio.net - Fotografer Mehmet Aslan menerima penghargaan tertinggi di Siena International Photo Awards, usai mengabadikan momen kebersamaan ayah dan anak disabilitas, di Turki. Foto itu begitu menyentuh hati, ayah dan anak yang lahir dengan kekurangan terlihat begitu bahagia. Tak heran jika potret itu akhirnya bisa menarik banyak perhatian, hingga meraih penghargaan.
Tentunya setiap foto memiliki cerita menarik di baliknya. Dilansir brilio.net dari sbs.com.au, Selasa (16/11), sebuah insiden memilukan terjadi pada keluarga itu ketika bom meledak di kota Idlib, Suriah barat laut.
BACA JUGA :
Kisah haru kakak temukan adiknya yang hilang 5 tahun berkat Twitter
Pada saat kejadian, Munzir Al-Nazzal dilaporkan sedang berjalan menuju kota dan kehilangan kaki kanannya akibat ledakan. Kondisi semakin menyedihkan, ketika putranya, Mustafa lahir tanpa anggota badan yang lengkap.
Istri Munzir Al-Nazzal mengandung putranya itu ketika perang saudara di Suriah. Pada saat itu, dia menghirup gas perang. Akibatnya, sang istri harus mengonsumsi obat secara berlebihan, sehingga mengganggu perkembangan saraf anaknya di dalam kandungan.
"Perang secara umum, adalah masalah yang ada di seluruh dunia, itu sebabnya saya mulai memotret masalah ini," kata Mehmet Aslan.
BACA JUGA :
8 Tahun terpisah, sikap bapak saat anaknya menikah ini bikin terenyuh
Menurut informasi dari sumber tersebut, Mustafa menderita sindrom tetra-amelia yang menyebabkannya tidak memiliki anggota badan dan juga kaki. Setelah itu, Al-Nazzal dan keluarganya pindah ke Turki. Di sanalah Mehmet Aslan bertemu dengan mereka.
"Tetapi bagi saya keluarga ini memberi kesan pada saya tentang situasi sulit yang mereka hadapi pada saat perang," kata Mehmed lagi kepada SBS News.
Lewat Instagram pribadinya, Mehmet Aslan membagikan hasil jepretannya yang memperlihatkan keceriaan ayah dan anak itu.
View this post on InstagramA post shared by M e h m e t A s l a n (@mehmetaslan.photoarts)
"Walaupun begitu, dan walaupun mereka masih dalam keadaan yang sangat susah, mereka mempunyai kekuatan untuk tersenyum. Dalam satu pukulan terdapat semua tragedi konflik, tetapi juga kebahagiaan kerana terselamat."
Mehmet Aslan tak pernah menyangka jika hasil jepretannya ini bisa mendapatkan perhatian banyak pihak.
"Saya tidak menyangka gambar ini akan mendapat perhatian yang sangat menggembirakan, karena bagi saya gambar ini adalah sumber kebahagiaan bagi saya," katanya.
Lewat hasil jepretannya ini, Mehmet Aslan berharap ada banyak orang yang mau mengulurkan bantuan membeli kaki palsu untuk Mustafa.
"Saya berharap menggunakan fotografi saya untuk menciptakan kesadaran dan membuat perubahan, tetapi tujuan khususnya untuk foto ini adalah untuk meningkatkan kesadaran keluarga Mustafa, dan menerima dana untuk kaki palsu Mustafa," ujar fotografer tersebut.