Brilio.net - Menjadi seorang dokter bukanlah profesi yang mudah. Tidak hanya berkorban soal hidup dan kehidupan orang lain, menjadi dokter juga harus siap dengan semua konsekuensi sumpah sebelum sah menjadi dokter.
Menyelamatkan hidup orang lain menjadi tanggung jawab yang besar bagi dokter. Bahkan demi tanggung jawabnya itu, dokter harus rela mengorbankan waktunya bersama keluarga, bahkan setengah hidupnya pun sudah diserahkan ke pasien.
BACA JUGA :
Isi surat dari ibu penderita kanker untuk sang suster ini bikin haru
foto: Viral4real
foto: Viral4real
BACA JUGA :
Meski menderita lupa ingatan, kakek ini masih ingat lagu kesukaan
Seperti diberitakan Viral4Real yang dikutip brilio.net, Sabtu (11/11), seorang dokter harus rela tidak bertemu dengan ayahnya di hari-hari terakhir sebelum ayahnya menghembuskan nafas terakhir. Zhang Xinzi, seorang dokter berusia 55 tahun ini dalam posisi yang sulit, antara ia harus melanjutkan operasi pasiennya atau menemui ayahnya yang sedang sekarat.
foto: Viral4real
Zhang sempat menemui sang ayah sebelum ia meminta izin untuk mengoperasi pasiennya, sang ayah mengangguk dan mengizinkan Zhang untuk pergi. Pada saat operasi pasiennya berjalan, Zhang mendapat kabar bahwa ayahnya telah tiada. Tetapi, di sisi lain pasien yang ia operasi nyawanya selamat.