Brilio.net - Batas normal orang bekerja rata-rata 7 sampai 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Ini merupakan hitungan untuk pekerja kantoran. Namun bagaimana jika pekerja lepas, tidak terikat waktu? Seperti driver ojek online misalnya. Kebanyakan dari mereka mengatur sendiri jam kerjanya. Namun normalnya, mereka bekerja 6 sampai 12 jam per hari untuk mendapatkan insentif dan jumlah order yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Bagaimana jadinya jika menghabiskan 20 jam per hari untuk bekerja? Memang agak sulit dibayangkan, pasti sangat lelah dan menguras tenaga. Meski begitu beberapa orang terkadang mengambil risiko dan siap memforsir tubuhnya untuk bekerja lebih lama. Motivasi mereka bisa beragam, mulai dari keinginan untuk mencapai kesuksesan finansial, memenuhi tanggung jawab keluarga, hingga meraih pencapaian pribadi. Pada intinya, selalu ada dorongan yang membuat mereka bekerja lebih keras dari biasanya.
BACA JUGA :
Ketiban durian runtuh, 9 potret rumah Adit bocah Kediri yang rawat ortu stroke usai direnovasi donatur
Hal itulah yang dilakukan oleh seorang pria bernama Agus dengan profesi sebagai driver ojek online. Dia bekerja dalam waktu yang tidak wajar. Kisahnya pun dibagikan lewat unggahan akun TikTok @agussubianto32.
Dari unggahan tersebut diketahui bahwa Agus merupakan tulang punggung keluarga. Tak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, namun dia punya keinginan untuk membahagiakan adiknya.
BACA JUGA :
Istri curhat ke mantan pacar suami lantaran mertua dan suaminya tak bisa move on, kisahnya bikin pilu
"Semangat buat semua tulang punggung keluarga, semangat ngojek biar di dede masa depannya cerah nggak kayak saya," terang pria itu.
Agar semangat tidak kendor, saat bekerja Agus selalu membawa selembar brosur kampus. Ketika lelah melanda, brosur itu jadi pengingat untuk dirinya agar bekerja lebih giat. Apakah Agus ingin kuliah lagi? Jawaban tidak, Agus justru banting tulang untuk bisa memberikan pendidikan terbaik untuk adiknya. Brosur yang dibawanya setiap hari saat bekerja adalah kampus yang ingin dituju adiknya setelah lulus SMA.
Biaya pendidikan yang tidak murah, membuat Agus sadar betul bahwa tanpa kerja keras keinginan dan impian adiknya tidak terwujud. Bekerja 20 jam per hari tanpa mengenal lelah menjadi cara Agus untuk mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya dia memberanikan diri membawa adiknya untuk mendaftar di kampus tersebut.
"Emang uangnya cukup?" ujar adiknya ketika mendatangi kampus yang dia inginkan.
Dengan yakin Agus mengatakan cukup. Tak kuasa menahan tangis, momen itu menjadi sesuatu yang sangat berharga baginya. Akhirnya Agus dengan senang mengantarkan adik untuk mencicipi bangku perkuliahan.
"Masih nggak percaya akhirnya kesampaian," kata Agus sambil mengelap pipi yang basah.
Dia pun membawa adiknya untuk melihat-melihat kampus impian itu. Ternyata, adiknya memang sudah lama berkeinginan kuliah di Universitas Telkom. Menurutnya ini adalah tindakan yang membuat adiknya punya masa depan.
"Senang aku melihatnya," ujarnya sambil mengusap-usap kepala adiknya itu.
Kisahnya ini menjadi viral dan mengundang perhatian netizen. Banyak yang turut terenyuh dengan perjuangan Agus menjadi tulang punggung keluarga. Tidak sedikit juga yang hendak memberikan bantuan kepadanya.
"Abangg, nanti kalo adeknya udah jadi maba dan mau coba Beasiswa Unggulan, kabarin aku yaaa, aku bantu review esai dan applicationnya, barangkali rejekinya adek buat dapet beasiswa juga kaya aku dulu," kata akun @cilla
"Pesan buat adeknya kalo liat vt ini plis jangan sampai salah pergaulan, belajar yg bener,jangan pernah melawan kakak lu,dan semoga di perlancarkan segala usahanya," doa dari akun @bogenvilgilbert
"lu keren bang, lu pengen yang terbaik buat adek lu.. ditengah lelah lu, yakin la bang selaga niat lu baik dan mulia untuk keluarga pasti ada aja rezekinya. Semangat terus bang," tulis akun @zethroviery.
"banggggg, kamu kerennnn bangetttttttt aku yang liatnya bangga banget pasti Ade Abang bisa jadi orang sukses dimasa depan," ujar akun @hafi.