Brilio.net - Persaingan ojek dan taksi online yang makin ketat membuat para driver harus pintar cari celah. Nungguin orderan saat jam sibuk juga kini sudah tidak bisa begitu diandalkan. Sebab driver yang makin banyak membuat orderan susah nyantol.
Salah satu cara yang dipakai adalah dengan stand by pada tengah malam atau yang biasa disebut ngalong. Saat tengah malam memang cukup banyak orang yang membutuhkan taksi. Selain itu saingan driver-nya pun nggak seramai siang hari.
BACA JUGA :
Kisah perjuangan driver ojek online wanita belikan orderan sahur
Tapi salah satu driver taksi online mendapat pengalaman yang cukup bikin deg-degan saat ngalong. Driver bernama Yuny Anggraeni ini mendapat orderan mengantar jenazah waktu tengah malam. Terlebih jarak yang ditempuh lumayan jauh yakni bisa menghabiskan waktu sekitar tiga sampai empat jam. Bikin deg-degannya tambah lama.
foto: Instagram/@gilly_prayoga
BACA JUGA :
Cewek non muslim ini sengaja order pizza untuk takjil ojek online
Dilansir brilio.net dari laman merdeka, Jumat (10/5), Yuny mengaku mendapat orderan pukul 04.00 WIB. Ia menerima orderan dari seorang pria bernama Dandi di RSUD Dokter Slamet, Garut. Saat mendapat pesanan tersebut, tentu ia tidak tahu kalau akan disuruh mengantar jenazah.
Sampai akhirnya, si pemesan chat mengirimkan chat lewat aplikasi yang menanyakan apakah Yuny mau mengantarkan jenazah. Awalnya ia sempat bingung, lalu menanyakan apa penyebab meninggalnya jenazah tersebut. Sebab kalau korban kecelakaan, kemungkinan besar ia akan menolak karena takut.
"Saat itu saya sempat ada perasaan takut namun saya beranikan bertanya apa penyebab meninggalnya. Ternyata jenazah tersebut adalah ibu dari yang mengorder dan meninggal sekitar pukul 03.00 WIB, akibat penyakit liver," kata Yuny.
foto: Instagram/@gilly_prayoga
Namun menurut Yuny, Dandi mengaku kalau jenazah tersebut merupakan ibunya yang meninggal karena penyakit liver. Meski masih ada rasa takut, akhirnya ia memberanikan diri untuk mengambil orderan tersebut sambil ditemani suaminya, Gimin.
Setibanya di rumah sakit, akhirnya Yuny dan suami langsung membantu mengangkat jenazah dan ditempatkan di bagian belakang mobil. Dalam perjalanan menuju rumah duka sendiri bukan tanpa kendala. Jalan yang terjal membuat driver taksi online ini kesusahan. Bahkan mobilnya sempat tidak bisa melewati jalan menanjak.
"Alhamdulillah kemudian ada sopir tembak yang bisa melanjutkan perjalanan, dan itu pun mobilnya sambil didorong 10 orang baru bisa naik dan sampai," katanya.
foto: Instagram/@gilly_prayoga
Atas jasanya ini Yuny mendapat harga lebih dari yang ditentukan oleh aplikasi. Mengacu pada harga aplikasi, jasanya dihargai Rp 230 ribu. Namun atas kesepakatan bersama akhirnya ia dibayar sebanyak Rp 400 ribu.