1. Home
  2. »
  3. Duh!
16 April 2020 19:01

Kisah perawat terkena corona yang meninggal usai melahirkan

Untungnya bayi perempuan yang dilahirkannya dapat diselamatkan. Hapsari Afdilla

Brilio.net - Ungkapan bela sungkawa membanjiri keluarga Mary Agyeiwaa Agyapong, seorang perawat yang meninggal akibat virus corona beberapa hari setelah melahirkan bayi perempuannya.

Dilansir brilio.net dari metro.co.uk, Kamis (16/4), Mary Agyeiwaa Agyapong (28) yang merupakan seorang perawat di Rumah sakit Universitas Luton and Dunstable meninggal pada hari Minggu (12/4).

BACA JUGA :
Cerita pasien PDP Corona melihat perjuangan perawat, bikin terenyuh


foto: Instagram/@karin7.london

BACA JUGA :
5 Kisah haru petugas kebersihan RS saat wabah corona

Pada Minggu (5/4) dari hasil pemeriksaannya Mary dinyatakan positif corona. Kemudian dua hari setelah itu Mary dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Dia menjalani operasi sesar darurat setelah kondisinya terus memburuk. Lima hari setelah melahirkan, Mary tidak dapat diselamatkan dan akhirnya meninggal dunia.

Untungnya bayi perempuan yang dilahirkan Mary dapat diselamatkan. Namun belum pasti apakah bayi tersebut tertular virus corona atau tidak. Seperti yang dimuat dalam metro.co.uk, laman GoFundme yang dibuat untuk mendukung putri Mary, dan mengatakan gadis kecil itu diberi nama sesuai dengan ibunya.

Sebanyak 45 pekerja NHS telah gugur akibat virus corona Covid-19. Dokter yang merawat Mary berpikir bahwa Mary sudah menunjukkan tanda-tanda membaik setelah melahirkan. Sayangnya ia harus meninggal setelah lima hari bertahan pasca melahirkan.

foto: Instagram/@koikimedia

Mary merupakan perawat di Rumah Sakit Universitas Luton and Dunstable yang meninggal karena virus. Berhembus isu tentang kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) dan masker di rumah sakit, sehingga staf rumah sakit rentan terkena virus. Namun isu tersebut segera ditepis dari pihak rumah sakit lewat sebuah wawancara.

Pihak rumah sakit mengklaim bahwa tidak ada kekurangan APD dan masker. Mary sendiri sudah diperbolehkan kerja di rumah sejak 12 Maret, dan pada saat terakhir Mary bertugas di rumah sakit, tidak ada pasien virus corona pada saat itu.

Kepala eksekutif rumah sakit, David Carter mengatakan "Mary bekerja disini selama lima tahun dan merupakan anggota tim kami yang sangat dihargai dan dicintai, perawat yang luar biasa, dan teladan hebat."



SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags