1. Home
  2. »
  3. Duh!
26 Januari 2017 07:30

Kisah pria bersepeda 600 Km demi temui kakaknya sakit ini haru biru

Kisah hidup dua saudara ini benar-benar bikin terenyuh. Vindiasari Putri

Brilio.net - Hubungan persaudaraan tidak akan pernah terputus, meski jarak memisahkan ratusan Kilometer. Seperti yang dialami dua laki-laki Jessie Hallig dan kakaknya, Rhamil. Keduanya berada pada lokasi yang berbeda. Jessie berada di Pasig City, Manila, Filipina. Sedangkan sang kakak berada di rumahnya yang terletak di Barangay Hinangra, Magallanes, Provinsi Sorgoson. Kedua lokasi tersebut terletak cukup jauh, yaitu berjarak kurang lebih 600 Kilometer.

Di rumahnya, sang kakak tengah terbujur lemas karena mengidap sebuah penyakit. Mendengar kabar tersebut, sang adik Jessie pun ingin segera menemui kakaknya. Melalui akun facebooknya, Jessie mengunggah sebuah kolase foto yang memunculkan gambar dirinya tengah membawa secarik kertas. Di sampingnya, terdapat foto sepeda dan kakaknya yang tampak kurus.

BACA JUGA :
Kisah nestapa Sulami, idap penyakit langka tubuhnya kaku bak manekin


foto: Facebook.com/@JessieHallig

Postingan tersebut terdapat bubuhan caption berbahasa Filipina, "Magba-bike ako para sayo kuya rham. Gusto ko lumaban ka. Kaya mo yan, Kaya natin. Gagaling ka. Padyak koi to para sayo." Adapun arti dari caption tersebut, "Aku akan bersepeda padamu, Rham. Aku ingin kamu berjuang. Kita bisa melakukannya, kamu akan cepat sembuh."

BACA JUGA :
7 Kasus orang hilang paling heboh dan misterius di dunia, duh!

Postingan tersebut sempat viral dan banyak diperbincangkan banyak netizen. Laki-laki berusia 22 tahun ini memutuskan untuk menemui kakaknya dengan menggunakan sepeda. Tidak memiliki biaya adalah salah satu alasan dari Jessie memilih menempuh jalur darat ini. Alasan tersebut ia pilih karena tak ada pilihan lain.

foto: istimewa

Jessie bersama sepedanya mengarungi jalanan dari Manilla hingga Sorgoson. Jarak yang ia tempuh pun tak main-main, sepanjang 600 kilometer. Banyak netizen yang mengetahui perjalanan Jessie, mereka pun ingi turut serta menemani Jessie mengayuh sepedanya hingga tujuan.

Sebelumnya, sang kakak telah mendapat perawatan medis di rumah sakit. Namun keluarga tidak bisa membayar biaya pengobatan dan perawatan. Pada akhirnya, sang kakak kembali ke rumah. Keadaan sang kakak semakin memburuk saja. Berat badannya juga semakin menurun. Mendengar kabar tersebut, sang adik semakin bersemangat dan tak memiliki rasa lelah meski jarak yang ditempuh tak sedikit.

foto: istimewa

Harapan bertemu dengan sang kakak dalam keadaan sehat pun hanya sekadar impian Jessie. Beberapa jam sebelum dirinya tiba di rumah, sang kakak menghembuskan napas terakhir. Ketika tiba di rumah, sang adik pun tak bisa membendung rasa sedihnya. Ia merasa kaget dan sedih teramat dalam. Ia tampak histeris di depan kakaknya yang telah terbujur kaku.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags