Brilio.net - Baru saja muncul kabar duka dari perusahaan besar di Indonesia. Ya, pendiri Matahari Department Store ditemukan meninggal di Sungai Ciliwung, Bogor pada Sabtu (10/3) pagi.
Meninggalnya bos perusahaan besar ini tentu meninggalkan tanya. Tak sedikit orang yang berasumsi ini bukan meninggal yang wajar. Apalagi dilihat dari aset kekayaan, akan menimbulkan berbagai spekulasi.
Kepergian bos perusahaan besar memberikan luka tersendiri bagi keluarga dan kerabat. Apalagi jika kepergiannya dengan cara yang tak wajar, tentu kasusnya akan terus bergulir hingga selesai.
Ternyata kasus meninggalnya bos perusahaan besar dengan tragis bukan sekali dua kali lho. Nggak percaya? Berikut kisah tutup usia tragis lima bos perusahaan besar yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (10/3).
1. Bos Matahari Department Store.
BACA JUGA :
Tragis, baru sehari menikah pasangan suami istri ini tertimpa pohon
foto: merdeka.com
Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan ditemukan tewas mengambang di Sungai Ciliwung, Bogor pada Sabtu (10/3) pagi. Pria yang sudah membangun perusahaan tersebut sejak tahun 1956 itu ditemukan warga dalam posisi tersangkut batu.
Sebelumnya pria 78 tahun ini dikabarkan hilang sejak Jumat (9/3) sore. Saat ini pihak kepolisian telah membawa korban ke RSUD Ciawi untuk keperluan autopsi. Kejadian ini dikonfirmasi oleh manajer Taman Wisata Matahari, Baskoro, "Ya benar. Sekarang saya dan jajaran Dirut TWM sedang berada di RSUD Ciawi," kata Baskoro sebagaimana dikutip brilio.net dari liputan6.com.
2. Bos perusahaan penghasil chip.
BACA JUGA :
Anaknya digaji Rp 500 juta, ibu bintang Arsenal ini jadi gelandangan
foto: boiseweekly.com
CEO Micron Technology Inc Steve Appleton tewas mengenaskan dalam kecelakaan pesawat kecil pada Jumat (3/2) tahun 2012 lalu. Kematiannya yang tragis ini menjadi kehilangan besar bagi perusahaan pembuat chip di Amerika Serikat.
Pria 52 tahun ini tewas usai pesawat yang ia piloti jatuh di sebuah bandara di Boise, Idaho. Padahal, Appleton dikenal sebagai pilot yang kerap menunjukkan akrobatik udara. Kematiannya ini tentu saja mengejutkan industri semi-konduktor.
3. Bos bursa Bitcoin.
foto: cnbc.com
Seorang wanita muda asal Amerika Serikat yang merupakan CEO First Meta perusahaan bursa bitcoin dan mata uang virtual lainnya ditemukan meninggal dunia di Singapura (26/2) tahun 2014 lalu. Autumn Radtke ditemukan tewas pada pagi hari di sekitar kompleks apartemennya setelah polisi menerima panggilan darurat dari pengelola apartemen.
Awalnya polisi menduga Radtke meninggal secara wajar. Namun, belakangan warga apartemen mengatakan kepada polisi bahwa Radtke bunuh diri dengan cara lompat dari apartemen.
4. Bos PT Sanex.
foto: Istimewa
Tan Harry Tantono alias Ayung merupakan pemilik perusahaan peleburan besi baja PT Sanex Steel Indonesia (SSI) yang kini diubah menjadi PT Power Steel Mandiri. Ayung ditemukan tewas dengan 32 luka tusuk di bagian pinggang, perut dan leher di dalam kamar 2701 Swiss-Bel Hotel pada (26/1)pada 2012 lalu.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengusut kematian Ayung setelah tiga tersangka yakni Tuce Kei, Ancola Keoi dan Chandra Kei menyerahkan diri dan mengaku menusuk pria asal Surabaya itu. Polisi juga menangkap John Kei karena mencium keterlibatannya dalam kasus tersebut.
5. Bos perusahaan minyak 'Total'.
foto: rt.com
CEO perusahaan minyak asal Prancis Total yakni Christophe de Margerie tewas saat jet pribadinya menubruk mesin penyapu salju di bandara internasional Vnukovo, Moskow pada (20/12) tahun 2014 lalu.
Menurut keterangan pihak bandara, kecelakaan terjadi Senin beberapa menit sebelum tengah malam waktu Moskow. Selain de Margerie, ada tiga kru pesawat yang juga meninggal dalam kecelakaan tersebut. Pria 63 tahun ini datang ke Moscow untuk mengadakan rapat bersama pemerintah Rusia terkait investasi asing. Pria ini merupakan salah satu figur penting di dunia perminyakan global.