1. Home
  2. »
  3. Duh!
12 Maret 2018 02:06

Kursi roda nggak bisa lewat trotoar, ini curhat difabel

Revitalisasi malah menyulitkan difabel. Eko Wahyu Putradinata

Brilio.net - Penggunaan trotoar yang aman sudah banyak ditemui di kota-kota besar di Indonesia. Selain untuk tidak mengurangi rasa aman pejalan kaki, trotoar juga dibuat agar semua pejalan kaki bisa berjalan dengan teratur.

Seperti yang terjadi di Jakarta, banyak trotoar yang disalahgunakan ketika pengendara motor malah mengambil jalur trotoar untuk berjalan. Ini juga merugikan pejalan kaki ketika kenyamanan mereka untuk berjalan sudah terganggu.

BACA JUGA :
Difabel perajin miniatur pesawat ini ternyata atlet profesional


Pemerintah pun memberi pembatas berupa besi yang biasanya digunakan agar pemotor tidak menerobos jalur trotoar. Hal ini dinilai efektif dan bisa menjadi solusi masalah agar pemotor tidak sembarangan. Tetapi, bagaimana dengan nasib teman-teman difabel yang justru terhambat?

Dikutip brilio.net dari akun Twitter @nurhadi_a, Minggu (11/3) tentang trotoar yang menyulitkan rekan penyandang difabelnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Terlihat potret bahwa kursi roda sedang di dorong seorang anak kecil dan tidak bisa melewati pembatas trotoar. Dan cuitan ini pun mendapat ribuan retwett dari warganet lain.

"Kursi ruda tdk bisa lewat. Nderek prihatos mas Didik, sy berusaha berprasangka baik pd para petugas dr pemkot/pemkabnya. Mungkin mrk saat bikin perencanaan itu sdg khilaf, inshaa Allah, foto itu akan menyadarkan para pihak yg terkait. Semoga "

BACA JUGA :
Pemilik kafe ini pekerjakan orang-orang difabel, inspiratif nih

Ia pun menambahkan agar pemerintah dapat cepat memperbaiki trotoar dengan besi pembatas yang malah menyulitkan pejalan kaki. Tetapi, tidak hanya di Semarang, di kota lain seperti Surabaya ternyata ada cara pintar untuk membuat pembatas besi khusus kaum difabel.

Dari akun Twitter lain @deny_ARF, ia menunggah cuitan berisi foto lengkap dengan bagaimana pemerintah Surabaya membuat pembatas trotoar yang bisa dijadikan solusi untuk para penyandang difabel.

Dan beberapa warganet lain juga memberikan solusi agar pemerintah cepat tanggap dengan hal ini.

Akun @JuvanDaffa mengomentari, "Pemkot Semarang Harus Banyak Belajar dari Pemkot Surabaya, bagaimana cara membuat Trotoar yang Ramah bagi Difabel "

Akun @sasisudibyo menulis, "gapa pada ngetag ke pak Ganjar deh. Jauh amat. Pak Hendi aja cukup. Trotoar2 ini proyek Pemkot."

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags