Brilio.net - Bagi anak yang lahir dari kalangan menengah ke bawah, kesuksesan adalah perjuangan besar. Begitulah lika-liku kehidupan Jimmy (23), seorang pemuda asal Jakarta yang berjuang keras hingga bisa menuai kesuksesan seperti saat ini.
Jimmy terlahir di keluarga yang kurang mampu secara finansial. Tidak heran, sejak kecil ia sudah terbiasa mencari uang, walaupun hanya dengan berjualan kue sembari berangkat sekolah. Hingga duduk di bangku kuliah Jimmy pun selalu berusaha mencari pekerjaan sambilan agar dapat membiayai kuliahnya sendiri. Bahkan beberapa pekerjaan pernah dia coba.
BACA JUGA :
Gara-gara keluarganya berantakan, Selfi sempat ingin bunuh diri
"Pertama bekerja itu aku jadi guru les privat di suatu lembaga bimbingan belajar. Waktu terkuras tapi ternyata gaji yang aku terima tidak 100 persen, tapi hanya 70 persen saja dengan alasan belum setahun bekerja. Ternyata usut punya usut uang sisanya itu masuk ke kantong bos. Daripada tidak nyaman makanya saya memilih keluar," ujar Jimmy kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (9/3)
Keluar dari bimbingan belajar tersebut Jimmy kemudian melamar sebagai waiter di salah satu restoran di daerah Kelapa Gading. Di sana, ia hanya bekerja part time saat Sabtu dan Minggu saja ketika libur kuliah. Dalam sehari ia dibayar Rp50.000. Hasil tabungan digunakan untuk kredit motor. Awal bekerja di sana memang baik-baik saja, namun lama-kelamaan ada diskriminasi yang dilakukan oleh pihak atasan kepada para karyawannya. Kembali tidak nyaman, Jimmy pun memutuskan untuk berhenti.
Keluar dari restoran tersebut Jimmy pun melanjutkan bekerja di SPBU di daerah Arta Gading, awalnya dia merasa bahwa bosnya sangat baik dalam memperlakukan karyawannya. Namun ketidaknyamanan kembali datang justru dari rekannya sesama karyawan. Jimmy bercerita bahwa tidak sedikit karyawan yang sering mencurangi para pembeli bensin. Prinsip jujur Jimmy yang selalu dipegangnya membuatnya merasa tidak sejalan dengan rekan-rekannya. Daripada ketularan berbuat curang, maka ia memutuskan untuk berhenti.
BACA JUGA :
Dikhianati teman saat menjabat ketua OSIS, Nazib tetap sabar & tawakal
"Saat itu aku merasa harus punya kerjaan baru lagi karena aku punya dua tanggungan yaitu cicilan motor dan biaya kuliahku. Akhirnya aku diterima kerja di sebual mall di Kelapa Gading. Aku ditempatkan di wahana permainan anak di mall tersebut. Setahun bekerja di sana aku ngerasa nyaman karena suasana enak dan nggak terlalu capek. Sampai suatu hari ada kejadian," ujarnya
Naas, saat itu Jimmy sedang menjaga seorang gadis kecil berusia tujuh tahun yantg hendak naik flying fox. Karena takut anak tersebut jatuh saat memanjat di tangga Jimmy pun memegangi anak tersebut. Sang ayah yang melihat dari jauh ternyata tidak terima, lelaki tersebut mengamuk dan menuduh Jimmy hendak melakukan tindakan asusila terhadap putrinya. Lelaki tersebut bahkan hampir membuat seluruh mall heboh, Jimmy yang berusaha menjelaskan pun tidak didengar.
Gara-gara kejadian tersebut Jimmy pun dipecat seminggu kemudian. Ia yang tidak ingin memperpanjang masalah tersebut hanya mengalah. Namun ternyata beberapa hari setelah Jimmy dipecat, manajer tempatnya bekerja berinisiatif untuk membuka CCTV di dalam tempat permainan tersebut. Dari video terlihat bahwa yang dituduhkan bapak gadis kecil itu tidaklah benar. Walaupun tempat kerjanya meminta maaf dan memintanya kembali bekerja tapi Jimmy tidak ingin kembali.
"Rejeki kan nggak cuma dari satu pintu aja, pasti akan ada pintu lain yang terbuka. Saat itu saya sempat menganggur dua bulan. Uang cicilan motor juga nunggak. Sampai akhirnya saya diterima sebagai CS di salah satu bank BUMN. Karena saya harus bekerja setiap hari saya pindah jam kuliah saya ke malam hari. Memang berat sih, tapi harus saya jalani demi masa depan," kata Jimmy
Pada tahun 2014 Jimmy akhirnya berhasil di wisuda dan bahkan naik pangkat menjadi marketing di bank tersebut. Tidak hanya itu saja, Jimmy juga bahkan memulai bisnisnya di suatu perusahaan asuransi. Baginya, perjalanannya selama ini adalah sebuah proses dan dia menikmati setiap detiknya. Jimmy mensyukuri apa yang telah didapatnya dan selalu berusaha untuk rendah hati.
Cerita ini disampaikan oleh Jimmy melalui telepon bebas pulsa brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidak beruntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!