Baru-baru ini, seorang turis asal Australia mengungkapkan pengalaman mengejutkan tentang modus penipuan yang menyasar turis asing di Bali. Dalam sebuah grup perjalanan lokal, ia memperingatkan calon pelancong tentang 'coin scam' yang semakin marak.
Postingannya mendapatkan lebih dari 1.200 like dan banyak komentar dari warga Australia lainnya yang juga berbagi pengalaman serupa. Dalam cerita tersebut, ia menjelaskan bahwa sebuah keluarga yang bukan penduduk lokal Bali mendekati mereka dengan cara meminta untuk melihat uang mereka, sambil berusaha mencuri dompet mereka.
BACA JUGA :
Akhir tahun marak tren penipuan berkedok kerja part time, pahami cara aman agar tak mudah terjerumus
"Pria itu menghampiri kami dan bertanya tentang restoran Italia yang bagus. Saya berusaha mengingat yang dekat hotel kami," tulisnya. Saat pria itu bertanya, "Apakah kamu bukan orang Indonesia?" dan ia menjawab, "Tidak, kami orang Australia," pria tersebut kemudian meminta untuk melihat koin dolar Australia mereka.
Merasa curiga, perempuan itu menolak permintaan tersebut. "Kami tidak akan menunjukkan uang kami kepadamu, kawan. Kami sudah mendengar tentang penipuan ini," ujarnya. Pria itu pun pergi bersama kelompoknya tanpa sempat mereka ambil gambar.
Ia menyebutkan bahwa penipuan ini terjadi di sebuah mal di Badung, Bali. "Dia sangat ramah dan meyakinkan. Jika kamu tidak tahu tentang tipuan ini, kamu mungkin akan senang menunjukkannya kepadanya," tambahnya.
BACA JUGA :
Kisah 7 seleb alami pencurian oleh karyawannya sendiri, HP Iphone 14 Pro Max Nathalie Holscher raib
Asal Penipu dari Arab Saudi
Pixabay
Beruntung, ia mendapatkan informasi tentang modus penipuan ini dari halaman Facebook Bali Bogans, yang membuatnya lebih waspada. Menurutnya, pria penipu tersebut berasal dari Arab Saudi, dan suaminya juga sempat melihat penipu tersebut yang mengenakan pakaian dan riasan Arab.
"Aku tidak melihatnya karena dia ada di belakangku," ujarnya. Kisahnya juga mendapat tanggapan dari warga Australia lain yang hampir menjadi korban penipuan serupa di Legian. "Mereka juga mendekati kami di Circle K dekat Stones Hotel, Legian. Dia mengaku dari Arab Saudi dan bersama putrinya," jelas pria tersebut.
Pria itu melanjutkan, penipu tersebut menunjukkan jam tangan emasnya dan bertanya tentang waktu di Australia. "Dia mengeluarkan dompetnya yang penuh uang dan meminta untuk melihat uang kami. Untungnya, saya berkata 'tidak' dan kami pergi. Mereka meninggalkan toko cukup cepat setelah itu," ujarnya.
Pengalaman Korban Penipuan
freepik.com
Namun, tidak semua orang seberuntung itu. Seorang perempuan lain mengaku ditipu oleh pasangan penipu yang sama di Sanur pada malam hari. "Mereka ingin tahu seperti apa uang Australia. Sementara suamiku menunjukkan uangnya, aku kehilangan 100 dolar Australia. Saya langsung mengunggah tentang itu," ceritanya.
Todd Nelson, direktur Cover-More Australia, menekankan pentingnya bagi warga Australia untuk mengetahui modus penipuan yang umum terjadi sebelum berlibur. Ini akan membantu mereka menghindari masalah serupa. Meskipun kejahatan kekerasan di Bali rendah, wisatawan sering menjadi target pencopetan dan pencurian kecil di daerah perkotaan.
Angus Kidman, pakar perjalanan di Finder, menambahkan bahwa menjaga dompet dan uang tunai sangat penting di mana pun Anda bepergian. "Jika seseorang meminta untuk melihat uang Australia Anda, jawabannya sederhana: 'Tidak membawa apa pun, kawan. Tidak membutuhkan mata uang Australia di sini,'" imbuhnya.
Tips untuk Turis
Brand hand sanitizer Antis bersama tiket.com berkolaborasimendukung program pemerintah pulihkan industri pariwisata. (dok. Unsplash.com/Jeremy Bioshop)
Namun, Kidman juga meminta calon turis untuk tidak paranoid, cukup mencegah kejahatan dengan langkah-langkah yang masuk akal. Menurut Cover-More, penipuan umum lainnya di Bali termasuk supir taksi dan pencuri monyet di kuil-kuil populer.
"Hindari menegosiasikan tarif dengan supir taksi tidak resmi karena mereka mungkin menggunakan taktik seperti meteran rusak atau mengenakan biaya jauh di atas tarif yang berlaku. Pilihlah taksi resmi yang terkemuka," saran Cover-More.
Ia juga mengingatkan wisatawan untuk waspada terhadap monyet nakal yang sering merampas barang-barang turis. Sering kali, penduduk setempat akan 'membantu mengambil barang-barang Anda' ... tetapi dengan bayaran.
Penukaran mata uang juga sering menjadi ajang penipuan, jadi turis disarankan untuk berhati-hati dengan money changer abal-abal. "Gunakan ATM atau kartu perjalanan jika memungkinkan untuk menghindari ditipu," tambahnya.