Brilio.net - Proses evakuasi pria berbobot 3 kwintal di Tangerang, Banten menghebohkan jagat maya. Proses mengeluarkan pria ini dari dalam rumahnya terekam dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @nanooploy seperti dilansir brilio.net pada Jumat (9/6).
Berdasarkan keterangan yang didapat, pria berbobot 300 kg tersebut diketahui bernama Fajri (27) tahun. Ia merupakan salah satu warga kawasan Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang. Evakuasi itu sendiri dilakukan pada Rabu, 7 Juni 2023 lalu.
BACA JUGA :
Momen pria makan pecel lele di tengah hujan badai, sikapnya bikin geleng kepala
foto: TikTok/@nanooploy
Proses evakuasi Fajri ini sendiri berjalan cukup dramatis. Hal ini dikarenakan tidak ada warga yang sanggup mengangkat Fajri, maka warga pun sepakat untuk memanggil petugas damkar wilayah setempat. Sesaat setelah damkar tiba, pintu rumah yang dihuni oleh Fajri dan ibunya tersebut terpaksa harus dibongkar warga setempat demi bisa membawa Fajri keluar dari dalam rumahnya.
BACA JUGA :
Viral pedagang souvenir di Prancis fasih bahasa Indonesia, bisa ngelawak juga
Karena proses yang cukup menyulitkan, Fajri yang kelebihan berat badan sehingga sulit bergerak itu terpaksa diangkut menggunakan sebuah forklift. Ia kemudian di bawa ke rumah sakit menggunakan mobil pickup.
Menurut Evi, salah seorang tetangga, obesitas yang dialami Fajri ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, kondisi Fajri yang nge-drop akibat pacar dan ayahnya telah meninggal setahun lalu membuat dirinya terus mengurung diri di dalam rumah.
foto: TikTok/@nanooploy
"Kesehariannya cuma tiduran aja sih, enggak kemana-mana, soalnya sebelum dia ngedrop begini mah bisa naik motor keluar, waktu itu masih ada pacar. Terus setelah pacarnya meninggal dia ngedrop, di rumah, tiduran saja, makan apa cuman pesan saja. Kayaknya setahunan setelah pacarnya meninggal," jelas Evi dikutip dari liputan6.com
foto: Instagram/@upt_damkar.ciledug
Sementara itu, Mulyadi, Kepala UPT BPBD Ciledug mengatakan bahwa pihaknya telah membawa Fajri ke RSUD Kota Tangerang setelah mendapat laporan dari warga setempat.
"Proses evakuasi terkendala jalannya yang sempit, dan kedua, beban tubuhnya terlalu besar sehingga kita perlu membongkar pintu dan kita angkat juga berat, akhirnya kita pakai forklift dan dari situ kita pindahkan di bentor, baru kita bawa ke Puskesmas, langsung dirujuk ke RSUD," pungkas Mulyadi.