Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali orang menjumpai momen-momen yang tidak biasa, namun menyimpan banyak cerita mendalam. Bahkan di balik momen-momen tak terduga itu mengandung kesedihan yang sulit dibayangkan. Dari sini juga kamu bisa mendapatkan banyak pelajaran hidup. Tidak melulu harus dialami sendiri, namun melalui cerita dan pengalaman orang lain pun bisa dijadikan renungan.
Kisah pria mentraktir seorang nenek di minimarket ini bisa jadi pelajaran yang sangat berharga. Kamu bisa belajar mengenai pentingnya peduli terhadap sesama.
BACA JUGA :
Momen haru guru honorer yang baru terima gaji setelah 7 tahun, nominalnya bikin warganet ikutan curhat
Cerita yang penuh haru ini dibagikan oleh seorang pria lewat unggahan TikTok @syahdanurcholis. Dalam unggahannya itu terlihat seorang nenek yang tengah mengambil beberapa makanan. Pria itu pun terus menanyakan apalagi yang dibutuhkan sang nenek. Serta dilanjutkan dengan obrolan-obrolan lainnya.
BACA JUGA :
Disebut boros tak bisa mengatur uang, wanita ungkap alasan gajinya selalu habis ini tuai pro kontra
Lewat caption dari unggahan itu diketahui, pria ini mentraktir sang nenek lantaran tak tega usai mendengar alasan si nenek ke minimarket.
Berawal dari ngantri di kasir. Pria yang kita sebut saja namanya Syahda berada di depan kasir barisan ke dua. Layaknya pembeli lainnya, Syahda sabar menunggu antrian. Namun secara tidak sengaja dia menoleh ke belakang, dan di situ terlihat seorang nenek-nenek.
Lantaran tak ingin si nenek mengantri terlalu lama, Syahda pun meminta nenek tersebut untuk maju ke depan, dan dia mundur persis di belakang si nenek.
Sambil menunggu antrian, Syahda menyempatkan untuk ngobrol dengan nenek tersebut. Dia menanyakan apa yang hendak dibelinya.
"Ibu beli apa?" tanya Syahda sopan.
"beli bodrex sama promag dek," jawaban si nenek.
Syahda pun penasaran, untuk siapa obat yang dibeli nenek itu. Dia pun kembali bertanya. Namun belum sempat dijawab sang nenek, lantaran nenek itu sudah berada persis di depan kasir dan menyebutkan yang ingin dibelinya pada penjaga kasir.
Selama kasir minimarket itu melayani si nenek, Syahda masih penasaran untuk siapa obat tersebut. Dia pun kembali menanyakannya.
"ibu buat siapa bodrexnya sama promag?" tanya Syahda lagi.
"buat nenek dek," jawab nenek itu.
Namun entah mengapa, setelah mendengar ucapan si nenek, Syahda merasa iba. Dia pun memutuskan untuk membayar belanjaan si nenek itu. Siapa sangka, kebaikan Syahda langsung direspon nenek itu dengan pelukan. Di situ hati Syahda terasa teriris.
"Makasih ya dek semoga rezeki mu nambah, sehat, makin sukses atas pekerjaanmu," ujar si nenek.
Seakan masih menyimpan rasa penasaran, Syahda menanyakan lagi pada nenek itu. "ibu punya asam lambung?"
Ternyata benar saja, si nenek memang dalam keadaan tidak sehat. Dia mengaku baru saja pulang dari rumah sakit. Nenek itu juga mengatakan dia tidak mengetahui keberadaan anaknya. Pernyataan si nenek yang bikin Syahda semakin tak kuasa menahan kesedihan adalah ketika nenek itu mengatakan beli promag dan bodrex agar bisa menahan rasa lapar.
Saat itu Syahda sudah tidak pikir panjang lagi, dia pun mengajak sang nenek keluar dari antrian dan memintanya untuk mengambil makanan apapun yang ada di sana. Saat mendapatkan tawaran tersebut, nenek itu tampak bahagia dan tersenyum saat memilih-milih makanan. Tidak meminta yang mahal-mahal, dia hanya mengambil makanan sederhana seperti mi instan. Namun Syahda ingin memberikan lebih dari itu.
"ibu mau mie boleh?" tanya nenek itu.
Syahda pun menyarankan agar si nenek tidak makan mi, karena khawatirnya penyakitnya bisa kambuh lagi. Namun si nenek mengatakan, mi instan saja cukup. Dia bisa berbagi dengan suaminya dan saat mengolahnya pun mudah. Mendengar itu Syahda mengiyakan dan membiarkan makanan apapun yang diinginkan si nenek. Lebih lanjut nenek itu mengatakan, bukan mi instan yang membuatnya sakit, melainkan karena dirinya tidak makan.
"ibu sakit bukan karena makan makan mie atau segala macem ibu sakit karna ga makan," ujar si nenek.
Mendengar itu tentu hati Syahda semakin sesak rasanya. Saat Syahda menawarkan beras pada nenek itu, dengan sopan si nenek mengatakan tidak. Sepertinya memang nenek itu merasa tidak enak, dia pikir dengan apa yang sudah dia dapat ini saja jauh dari cukup. Namun Syahda tetap diam-diam mengambil beras.
Setelah semuanya dibayar, si nenek merasa begitu terharu. Begitu juga dengan Syahda.
"Dek terimakasih atas kebaikan kamu sama nenek, nenek gabisa bales apa apa ke kamu, nenek cuma bisa doain kamu agar apa yg kamu kerjakan menjadi berkah, sehat selalu sekeluarga," ujar si nenek.
Syahda hanya berpesan agar si nenek menjaga kesehatannya. Setelah itu si nenek pamit pulang. Syahda melihat dari dalam minimarket nenek itu bersama suaminya. Tampak si nenek menyeka air matanya sambil berlalu meninggalkan minimarket tersebut.
"Dalam hati aku yaallah, gimana kalo ibu ini di posisi ibu aku lantas sebanyak apa dosa ku hingga aku membiarkan ibu aku kelaparan," tulis Syahda.
Unggahan ini pun mendapatkan respon beragam. Banyak dari warganet bangga dengan sikap Syahda. Mereka pun ikut terharu dan mendoakan agar nenek dan keluarganya selalu bahagia.
"'IBU SAKIT KARENA GA MAKAN' woyy siapapun anaknya si ibu, gue sumpahin semoga hidup lu misqueen," ucap akun @ramadhanimikhayla.
"lah ini ibu ibunya sering lewat rumah gw sama suaminya bawa gerobak, ibunya klo ketemu orang sering bilang 'sehat sehat ya'," tulis akun @7d18n2b.
"katanya mau cerita dikit tapi kulihat captionnya cerita sampai habis, bukan sedikit inimah" ujar akun @love_palestine12347.
"gua cowo apaan liat video dan baca captionnya nangis," ujar akun @ilhmafrzl_