Brilio.net - Kehidupan bertetangga yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip saling menghormati, komunikasi terbuka, dan toleransi. Selain itu, ketulusan dalam menjalin interaksi sehari-hari, seperti sapaan hangat saat bertemu atau kegiatan sosial di lingkungan dapat memperkuat ikatan sosial.
Ketika memilih untuk bersikap baik terhadap tetangga, maka kamu sudah membangun fondasi yang kokoh bagi kehidupan yang lebih baik. Menjalin hubungan baik dengan tetangga tentunya memberikan banyak manfaat, termasuk terciptanya lingkungan yang aman dan mendukung.
BACA JUGA :
Momen pasangan suami-istri gantikan adik yang melahirkan jelang resepsi, rasanya bak nikah dua kali
Selain itu sikap baik kepada tetangga juga menciptakan lingkungan di mana setiap orang dapat saling membantu dalam situasi darurat atau keadaan sulit. Namun, ini akan tercipta jika tetangga juga memiliki rasa kebersaan yang sama, dan toleransi yang tinggi pula. Kalau tidak maka jadilah seperti yang dirasakan oleh wanita ini.
Lewat unggahan aku TikTok @susiinra_, dia menunjukkan rumahnya yang tampak berkabut. Usut, punya usut ternyata itu adalah ulah tetangganya yang melakukan blower bawah merah, yang ternyata berdampak pada beberapa rumah tetangga lain, termasuk rumah Susi Inra, si pengunggah video. Dalam unggahan itu terlihat, rumah Susi dipenuhi serbuk putih, bahkan hampir di seluruh ruangan.
BACA JUGA :
Istri meninggal dunia, momen polisi dipakaikan tanda kenaikan pangkat oleh sahabatnya ini bikin haru
Yang paling bikin geram adalah serbuk putih tersebut juga mengandung racun brambang. Obat racun brambang adalah obat atau pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama ulat pada tanaman bawang merah. Obat racun brambang dapat bekerja dengan cara membunuh ulat secara langsung atau dengan cara mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
Di samping fungsinya bagi tanaman, pestisida ini juga mengandung racun yang berbahaya bagi manusia. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives pada 2019 menunjukkan bahwa obat racun brambang dapat meningkatkan risiko kanker. Termasuk kanker paru-paru, kanker otak, dan kanker darah.