Brilio.net - Nasib penduduk China yang menua menjadi perhatian publik setelah seorang nenek di kota Zhejiang mengaku sangat kesepian. Saking kesepiannya, nenek bernama Li Yanling (63) ini bersedia membayar siapa saja yang bersedia menjadi 'putrinya'. Tak disangka, cara yang dilakukan Li Yanling sampai menghebohkan media sosial di Negara Tirai Bambu itu.
Rupanya tak hanya bersedia membayar, Yanling juga mengajak setiap wanita yang mau jadi 'putrinya' berlibur ke Hainan dan akan menanggung semua biayanya. Belum cukup tawaran uang dan liburan gratis, Yanling juga menawarkan satu unit iPhone 7.
BACA JUGA :
Pasutri ini tega jual ketiga anaknya demi game online, kejam
"Saya hidup sendirian di Zhengzhou, saya menginginkan seorang gadis yang hangat berusia antara 19-24 tahun yang bisa diajak ngobrol dan berfoto," ujar Yanling lewat aplikasi WeChat seperti dikutip brilio.net dari Shanghaiist, Rabu (14/12).
"Saya ingin melihat laut di Sanya pada musim dingin ini, tetapi saya takut bepergian sendirian," tambahnya.
BACA JUGA :
15 Ilustrasi kesukaan si kecil yang mudah dipenuhi orangtua
Postingan Yanling kemudian menjadi viral. Banyak warga yang menawarkan diri menemani Yanling tanpa meminta bayaran.
"Saya tak membutuhkan ponsel (iPhone 7) itu tetapi saya bisa menemani bibi. Saya akan membayar perjalanan saya sendiri asal saya bisa meringankan kesepianmu," kata seorang netizen.
Lebih lanjut, Yanling rupanya merasa sangat kesepian semenjak putrinya pindah ke Kanada dan suaminya pergi mendaki gunung dalam waktu lama. Alhasil, Yanling ditinggal sendirian di rumah.
"Suami saya pergi bersama teman-temannya dan saya tak mau merepotkan putri saya," ungkap Yanling.
Meski bepergian dengan kelompok wisata banyak tersedia di China, Yanling mengatakan lebih memilih untuk pergi berdua dengan seorang gadis yang berperan sebagai anaknya.
"Saya hanya takut kesepian," jelas Yanling.
Kasus yang dialami Yanling semakin menegaskan bahwa setengah populasi penduduk China semakin menua. Komisi Keluarga Berancana dan Kesehatan Nasional China mengatakan, tahun lalu terdapat 220 juta warga berusia lanjut.
Tapi meskipun Yanling merasa harus membayar seseorang untuk menemani dirinya, undang-undang di China sebenarnya menjamin kesejahteraan para lansia. Bahkan penduduk yang sudah lanjut usia berhak menuntut anak-anaknya jika merasa sedang diabaikan.