Brilio.net - Turis asal Australia di Bali secara tak sadar memakan daging anjing ketika sedang menikmati liburan di Indonesia. Seperti brilio.net lansir dari ABC News, Selasa (20/6), pihak Animals Australia baru saja melakukan investigasi untuk mencari bukti perdagangan daging anjing di Bali dan menjualnya ke turis dalam bentuk makanan.
BACA JUGA :
Pria Hong Kong ini bayar tempat parkir Rp 8 miliar, termahal di dunia?
Menurut mereka, turis asal Australia itu telah membeli daging anjing dari pedagang sate yang mengaku kalau itu sate ayam.
"Turis menyusuri jalan, mereka melihat pedagang yang sedang menjual sate tapi tidak mereka sadari ada tulisan RW pada kotak yang berarti sajian daging anjing," ungkap Lyn White Direktur Kampanye Animals Australia kepada ABC News.
BACA JUGA :
Wanita ini jadi korban pelecehan seksual dalam mobil sambil direkam
Menurut Lyn White, memakan daging anjing memang diperbolehkan di Bali, namun membunuh hewan dengan kejam atau mengonsumsi daging yang terkontaminasi racun adalah melawan hukum.
Pihak Animals Australia pun mengirimkan investigator rahasia untuk mengungkap.
Dalam video terjadi percakapan antara pedagang sate dan investigator yang menyamar jadi turis:
Investigator: Apa yang kamu jual?
Pedagang: Sate anjing.
Investigator: Inilah kenapa ada gambar anjing di kotak ini?
Pedagang: Iya.
Namun ternyata, sang pedagang malah memberikan informasi yang berbeda kepada turis.
Pedagang: Sate cuma $1.
Turis: Kotak misterius. Apa itu, ayam?
Pedagang: Sate.
Turis: Sate ayam, bukan anjing?
Pedagang: Bukan, bukan anjing.
Turis: Aku suka selama itu bukan anjing.
Sayangnya, mereka tanpa sadar memakan daging anjing itu. Hal ini lah yang memicu banyak perdebatan. Banyak yang menyayangkan dengan aksi pedagang sate yang menjual daging anjing namun mengaku daging ayam. Meskipun di Bali menjual dan mengonsumsi daging anjing hal yang biasa, namun jika menjual makanan dengan menipu tentu akan membuat siapa saja marah.