Brilio.net - Belakangan ini, istilah generasi sandwich jadi populer di Indonesia. Itu disebabkan banyak anak muda yang kini sudah berkeluarga, tapi masih bertanggung jawab untuk merawat dan memberi dukungan untuk orangtuanya. Tak pelak, keadaan mereka terasa terjepit di sana sini.
Sebagian orang merasa merana akan hal tersebut, sebagian lain justru mensyukurinya, menganggapnya sebagai kondisi terbaik untuk berbakti pada orang tua. Namun, dalam perjalanannya tentu tak mudah. Dan barangkali tak ada yang setabah akun TikTok @shintaapriliash, dilansir brilio.net pada Jumat (4/8).
BACA JUGA :
Viral penampakan rumah pasangan lansia di Bekasi tertutup bangunan hotel, akses jalan hanya lewat got
Dalam unggahannya, Shinta Aprilia menceritakan kondisinya sebagai anak pertama sekalgius generasi sandwich. Ia harus menghidupi orang tua, adik-adik, dan keluarga kecilnya. Yang lebih mengagumkan lagi, Shinta sebetulnya sudah membiayai hidup orang tuanya sejak kecil. Hal tersebut diceritakan di unggahannya.
foto: TikTok/@shintaapriliash
BACA JUGA :
Kisah pilu Ahmad Juwanto remaja di Cipayung berbobot 230 kg, cuma bisa terbaring dan berhenti sekolah
Shinta menceritakan, dirinya sudah menanggung banyak tuntutan sejak 5 SD, tepatnya ketika orang tuanya terlilit utang dengan nominal ratusan juta. Dengan kondisi itu, ia bersusah payah mengubah nasib keluarganya. Usaha pertama ia lakukan melalui akademik. Ia belajar mati-matian supaya dapat ranking dan mendapatkan kesempatan pertukaran pelajar ke luar negeri.
Kondisi itu bikin Shinta tak bisa menjalani kehidupan seperti pelajar pada umumnya. "Disaat SMA semua anak main.. pacaran.. Ttp belajar, SMA aksel cuma 2 tahun berharap pengen cepet kuliah di STAN biar langsung kerja," ujar Shinta.
Harapan untuk kuliah di STAN pada akhirnya kandas. Sebab ia akhirnya lulus di fakultas kedokteran. Apakah itu kabar baik? Tidak juga. Sebab, menurut keterangan Shinta, ia takut tak bisa membayar biaya kuliah kedokteran yang terkenal mahal. Untungnya, setelah melalui proses registrasi, ia mendapatkan uang kuliah yang rendah dan gratis uang pangkal.
foto: TikTok/@shintaapriliash
Selain mengusahakan perjalanan akademiknya berada di jalur yang mulus, ia juga coba-coba berbisnis. Pertama-tama, sebelum berkuliah, Shinta coba-coba berjualan kue ke tetangganya. Harapannya, hasil jualan itu bisa ia gunakan untuk membeli baju lebaran untuk adiknya.
Setelah berkuliah, ia menjajal jualan masker organik. Hasilnya, meskipun tak banyak, Shinta syukuri. "Lumayan buat tambah uang jajan," imbuh Shinta.
Lama-kelamaan, bisnisnya bertumbuh hingga ia bisa membayar kuliah sendiri. Jika keuntungannya masih tersisa, ia membagikannya ke ibunya. Tak hanya itu, ia juga bisa membantu keluarga melunaskan utang dan membeli mobil.
Sayangnya, sang ibu tak bisa hidup lebih lama. Tak sempat melihat Shinta wisuda, sang ibu sakit dan meninggal.
foto: TikTok/@shintaapriliash
Meninggalnya sang ibu tak serta-merta membuat Shinta merasa lepas dari beban untuk membiayai keluarganya. Ia tetap berusaha agar adiknya yang pertama bisa sekolah. Jika mendapatkan uang lebih, Shinta tentu juga memberikan ke adiknya, tak hanya untuk kebutuhan sekolah. Jika dihitung-hitung, Shinta menyebut dirinya telah memberikan sekira Rp500 juta untuk sang adik. Sayangnya, kebaikan Shinta tak berbalas.
Kemudian rentetan tuntutan kembali mendatangi Shinta. Tak hanya orang tua dan saudara, kini neneknya juga ikut minta dibiayai. Tiga hari setelah sang ibu meninggal, neneknya itu meminta uang Rp100 juta. Adik pertamanya, yang ia ekspektasikan bisa membiayai sekolah adik kedua, tak bisa diharapkan.
Beban yang dirasakan Shinta semakin berat keuangannya kerap disetir oleh bapaknya. Sang ayah juga kerap mencampuri urusan lain, semisal ketika Shinta akhirnya menikah. Konon, ayahnya membenci suami Shinta yang bukan dokter.
foto: TikTok/@shintaapriliash
Karena kondisi itu, Shinta akhirnya tak lagi memiliki hubungan baik dengan ayahnya. Ketika ayahnya sakit, Shinta menduga pacar barunya lah yang akan merawat. Sayangnya, pacar ayahnya berada di tempat yang jauh. Sang ayah akhirnya sakit sendiri. Shinta bukannya tak pengin membantu, tapi ayahnya sudah lebih dulu mengecam dan membuatnya sungkan.
Alhasil, kini Shinta fokus merawat dua anaknya. Ia juga masih bekerja sebagai dokter kecantikan sekaligus content creator di TikTok. Video perjalanan hidupnya itu ia unggah dan viral. Hingga artikel ini ditulis, ia telah ditonton 1,4 juta kali, disukai 92,6 ribu kali, dan dikomentari 2919 kali. Beberapa komentarnya tertulis sebagaimana berikut.
"ini bukan Sandwich lagi, Geprek Generation ," tulis akun @xellacahya.
"Peluk jauh buat Mbaknya semoga Allah tinggikan derajatmu Mbak," ujar akun @the_straw_h4t.
"mba, you deserve to be happy. sekarang kalo kmu mau egois gapapa! ayo fokusin aja anak anak kmu, bahagiain mereka! smngt ," komentar akun @https.gnaw.