Brilio.net - Biasanya proses daur ulang dilakukan dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna. Lebih dari itu, dengan adanya daur ulang dapat mengurangi polusi, kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca. Namun terkadang proses yang menguntungkan tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan yang berkebalikan. Dan tentu saja sangat disayangkan oleh para ahli dan pemerhati lingkungan.
Sama halnya dengan kisah pabrik daur ulang popok berikut ini. Sebuah pabrik bawah tanah yang terletak di daerah Tancheng, Shandong di China diketahui telah mendaur ulang popok lama untuk memproduksi popok yang baru.
BACA JUGA :
Aksi nekat bule makan buah mengkudu ini berakhir di luar dugaan
Berdasarkan laporan yang brilio.net kutip dari Viral4Real, Senin (20/3), pabrik tersebut menggunakan kembali kapas dalam popok orang dewasa yang lama untuk memproduksi popok baru, kemudian membuat kemasan baru, menempelkan merek dan dijual dengan harga yang rendah.
Menurut pengakuan orang-orang yang tinggal di dekatnya, pabrik tersebut diselubungi bau yang sangat busuk. Hingga pada akhirnya mengganggu banyak warga sekitar.
Untung saja, kegiatan ilegal tersebut berhasil terungkap setelah seorang wartawan menyadari adanya kesenjangan harga yang jauh berbeda antara merek popok yang dijual di pasaran.
BACA JUGA :
12 Aksi Sinon Loresca, pria kekar yang hobi pakai hak tinggi dan gaun
Berikut foto-foto kondisi popok yang didaur ulang di pabrik tersebut, seperti dikutip dari iqilu:
1. Sekilas, popok yang sudah dikemas sedemikian rapi ini tak begitu mencurigakan.
2. Namun rupanya popok di dalamnya merupakan hasil daur ulang popok lama.
3. Kapas dalam popok orang dewasa yang lama digunakan kembali untuk memproduksi popok baru.
4. Tumpukan popok yang tinggi menggunung di atas lantai siap untuk didaur ulang.
5. Proses daur ulang popok lama jadi baru.
6. Kapas yang sudah didaur ulang dibentuk rapi menjadi popok baru.
7. Kegiatan ilegal tersebut untung saja berhasil terungkap dan penggerebekan telah dilakukan oleh pemerintah terhadap pabrik tersebut.