Brilio.net - Sejak pandemi virus corona masuk ke Indonesia, berita-berita terkait Covid-19 itu terus di-update oleh pemerintah. Termasuk persoalan tentang seseorang yang bisa saja terinfeksi lebih dari satu kali.
Setelah terinfeksi dan sembuh dari Covid-19, seseorang akan terlindungi dari virus corona berkat kekebalan yang berasal dari infeksi sebelumnya. Namun sayangnya, Covid-19 nyatanya masih bisa menjangkit kamu dan belum ada cara untuk kebal 100 persen dari virus corona.
BACA JUGA :
Sambut new normal, Singapura akan anggap Covid-19 seperti flu biasa
Dilansir brilio.net dari pulsetoday.co.uk, sebuah studi yang dilakukan oleh Public Health England (PHE), telah memantau petugas kesehatan menggunakan PCR dan pengujian antibodi setiap 2-4 minggu, menunjukkan bahwa beberapa dari mereka yang memiliki antibodi bisa saja masih dapat terpapar virus.
Bahkan menurut data Public Health England (PHE), setidaknya ada 31 kasus reinfeksi Covid-19 yang tercatat di seluruh dunia. Itu sebabnya beberapa orang di sekitarmu mungkin ada yang pernah terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya. Bahkan ada seseorang yang sampai terinfeksi untuk ketiga kalinya. Wah, tiga kali?
Sebuah cuitan dari akun Twitter @izzyfluf menceritakan pengalaman pribadinya yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 sampai tiga kali berturut-turut. Kisahnya itu ia bagikan dalam thread di akun pribadinya.
BACA JUGA :
Cara mengenali gejala Covid-19 pada bayi dan anak-anak, waspada ya
Covid is real bro. Gue kena ke 3 kalinya ini. Gila. Udah 3 kali dan masih kena. Awal kali kena covid kasusnya otg. Ga ada gejala. Ke-2 gejalanya cuman ilang indra penciuman. Nah yg ke 3 kali ini sumpah ya, dari awal yg sehat tiba tiba subuh napas berat panas tinggi banget
Fluf (@izzyfluf) June 21, 2021
Lewat thread tersebut, akun @izzyfluf menceritakan apa yang dirasa selama ia dinyatakan positif Covid-19. Termasuk juga cara penangan yang dilakukan untuk sembuh dari virus itu.
Saat dihubungi oleh brilio.net belum lama ini, pria bernama Izra itu membenarkan kejadian tersebut. Dia mengonfirmasi bahwa dirinya memang benar dinyatakan positif Covid-19 sampai tiga kali.
"Iya benar. (pertama kali terinfeksi covid) November akhir. Itu awalnya yang terkena ibu saya, terus saya merawat ibu, akhirnya saya sekeluarga di-swab. Terus saya positif, tapi OTG (istilah orang tanpa gejala pada virus corona)," tutur Izra via WhatsApp.
foto: dok pribadi/Izra
"Kemudian yang kedua itu pas bulan puasa kemaren. Gejalanya kayak masuk angin biasa, terus hilang indra penciuman. Kita swab lagi dan hasilnya positif, itu posisinya saya di beda kota," sambungnya.
Sayangnya, belum lama ini pria yang tinggal di Surabaya itu kembali dinyatakan positif Covid-19 untuk ketiga kalinya. Pada infeksi ketiga ini Izra mengalami demam panas tinggi, hilang indra perasa dan penciuman, nafsu makan hilang, batuk dan mual-mual.
"Dan yang ketiga ini baru aja kurang lebih 8 hari yang lalu. Itu kejadiannya kayak yang baru bener-bener sehat, tiba-tiba shubuh demam panas dan sesak berat gitu buat napas. Terus saya ke halodoc buat swab, positif lagi," tambah Izra.
foto: dok pribadi/Izra
Sekadar diketahui, sebuah hasil penelitian yang dicetak pada 13 Juni di medRxiv menemukan 96 persen dari pasien yang terinfeksi ulang memiliki dua atau lebih penyakit penyerta, yaitu adanya penyakit atau kondisi medis secara bersamaan dalam diri pasien.
Bila merujuk dari hasil penelitian tersebut, sangat memungkinkan bila Izra ini terinfeksi lebih dari dua kali. Sebab rupanya menurut penuturan Izra, dia memiliki penyakit bawaan yakni asma. Hal itu juga yang membuat Izra sampai sekarang belum terpikirkan untuk divaksinasi.
"Kalau untuk vaksin saya belum dan kayaknya tidak, soalnya saya ada penyakit bawaan," jelasnya.
Beruntungnya saat ini semua pekerjaan bisa dilakukan dalam rumah dengan mengandalkan smartphone. Izra menjelaskan selama dia isolasi mandiri, semua kebutuhan pokoknya seperti makanan bisa diupayakan lewat aplikasi online. Transaksi atau pembayarannya pun cashless.
"Nah, kemaren tuh saya benar-benar semuanya lewat Go-Jek tapi pakai GoPay transaksinya. Makanan atau pesanan lainya digantungin di pagar, jadi benar-benar prokes. Dari beli obat sampai makan juga," imbuhnya.
Meski sempat panik karena tiga kali dinyatakan positif Covid-19, tapi Izra tak mau putus asa. Berbagai macam cara dilakukan agar bisa segera pulih dan bekerja seperti biasa. Dia pun langsung meminta bantuan kepada tantenya.
"Kalau obat saya lebih konsultasi ke tante saya, karena tante saya dokter," katanya.
foto: Twitter/@izzyfluf
Domperidon, Hufagrip Forte, Metilprednisolon, Qusthul hindi, dan Inhaler Lang adalah jenis obat yang dikonsumsi Izra selama kurang lebih seminggu. Baginya obat-obat itu cukup efektif mengatasi sakit yang dirasa saat ia positif Covid.
Bukan cuma obat, Izra juga dianjurkan untuk makan yang mengandung banyak nutrisi, seperti buah-buahan, sayur, dan masih banyak lagi. Selain itu pola hidup sehat juga harus diterapkan meski sedang isolasi mandiri.
Ketika ditanya bagaimana tanggapan dari orang sekitarnya saat mengetahui pengalaman terinfeksi Covid lebih dari dua kali, beruntung Izra selalu mendapat support dari orang sekitarnya. Bahkan teman-temannya meminta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi.
"Dukungan mental pasti ada, lebih ke teman-teman dekat dan keluarga. Teman-teman saya malah banyak yang minta saran obat sih, sama penanganannya. Akhirnya saya share deh, cara-caranya di sosmed saya," lanjutnya.
foto: dok pribadi/Izra
Kini kondisi Izra sudah jauh lebih baik. Hari keenam sejak positif Covid lagi, indra penciumannya sudah pulih 100 persen. Gejala lain seperti demam, nafsu makan, batuk, sesak napas sudah berangsur normal.
Lewat pengalamannya ini, Izra berpesan kepada masyarakat untuk masyarakat terhadap Covid-19 yang sampai sekarang masih berkeliaran.
"Kalau pesan saya, mungkin lebih ke dijaga imunitas tubuhnya dengan lewat makan dan olahraga. Covid tidak seberbahaya itu asal kita tahu bagaimana penanganannya. Apabila terpapar Covid jangan panik, pikiran harus positif, jangan sampai terbawa stres. Konsultasi dengan dokter apa yang harus dilakukan. Dan terakhir patuhi prokes," pungkasnya.