Brilio.net - Mewabahnya virus Corona di berbagai negara di dunia masih terus menjadi perbincangan pubik. Berbagai elemen pemerintah pun juga melakukan tindakan untuk pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Dalam hal ini para tenaga medis tentu menjadi orang terdepan yang berjuang menangani pasien virus Corona.
Dalam menangani pasien Covid-19, para tenaga medis membutuhkan APD untuk melindungi diri mereka. Tetapi, minimnya APD membuat tenaga medis di beberapa rumah sakit harus mencari alternatif APD lainnya.
BACA JUGA :
Curhat dokter tangani pasien Corona, tiap hari ketakutan tertular
Di tengah virus Corona, ternyata masih banyak orang-orang yang belum memahami pentingnya APD untuk tenaga medis, salah satunya pentingnya masker. Salah satu tenaga medis bernama dokter Clarin mencurahkan isi hatinya.
BACA JUGA :
Cerita pilu tenaga medis yang diusir dari kos di tengah pandemi Corona
foto: Instagram/@clahayes
Dilansir brilio.net merdeka.com pad Kamis (26/3) Alexandra Clarin Hayes adalah salah satu dokter di Indonesia. Dalam unggahan di akun Instagramnya @clahayes, ia menceritakan tentang kurangnya pemahaman beberapa orang tentang pentingnya APD, salah satunya masker untuk tenaga medis.
Clarin menceritakan tentang seorang lelaki yang juga merupakan tetangganya. Di grup WhatsApp komplek tempat ia tinggal, lelaki tersebut mengatakan jika dirinya menemukan masker N95. Masker tersebut seharusnya dipakai oleh tenaga medis.
Tetapi, oleh lelaki tersebut, masker N95 hanya dipakai untuk mengecat. Bahkan, masker tersebut juga telah dibawa pulang oleh kuli gudang, colorist dan mekaniknya.
foto: Instagram/@clahayes
Clarin yang mengetahui masker N95 hanya dipakai untuk mengecat lantas merespons pesan lelaki tersebut di grup WhatsApp. Tetapi, sangat disayangkan, pesan dari Clarin malah dibuat bercandaan oleh orang-orang di grup tersebut.
Clarin sangat menyayangkan respons dari orang-orang di grup tersebut. Edukasinya di grup tersebut tidak dianggap sama sekali. Clarin lantas mengirimkan sebuah video ke grup tersebut. Ia menjelaskan tentang kondisi beberapa tenaga medis di Indonesia.
"Pak, nama saya dokter Clarin, saya sedih banget, sedih banget ngelihat jawaban bapak, pak, masker N95 bukan untuk ngecat pak, buat nyelametin nyawa orang. Bapak tau enggak, temen-temen saya dokter sehari hanya dijatah 1 masker dan itu bukan masker N95, dan bapak tertawa bercanda maskernya dipakai untuk ngecat. Hati bapak di mana pak," ujar Clarin sambil menahan tangis.
"Setiap saat setiap detik itu bisa aja ada orang yang gagal napas, apa yang perawat dan tenaga medis harus lakukan? bantu napas pak, intubasi, RJP kalau bapak tau yang dadanya suka ditekan-tekan itu untuk menolong nyawa orang, dan itu risiko kontaknya sangat besar dan itu kita butuh masker N95. Bapak tau, teman saya masker N95 sudah dipakai 7 hari berturut-turut enggak boleh ganti dan bapak tertawa-tawa bercanda masker N95 untuk ngecat. Bapak punya hati di mana pak? Dibawa pulang sama tukang cat, colorist, mekanik? Masyaallah pak," imbuhnya.
foto: Instagram/@clahayes
Meski telah mengirimkan video tersebut, orang-orang yang berada di grup tersebut tak meresponsnya. Tentu saja hal tersebut membuat Clarin mengelus dada. Ia menyayangkan kurangnya pemahaman beberapa orang tentang pentingnya masker N95 bagi tenaga kesehatan.
Para netizen yang melihat unggahan Clarin pun lantas memberikan beragam komentarnya. Banyak dari mereka yang mendoakan para tenaga medis agar selalu diberikan perlindungan.
"Turut prihatin ya Clay. Semoga teman2 segera mendapat bantuan yang dibutuhkan juga," tulis akun @_putriayudya.
"Smoga para dokter dan tenaga medis selalu dalam perlindungan Tuhan, amin," kata akun @tirsa.ilr.
"Semoga tim medis selalu diberi perlindungan dan kesehatan," ungkap akun @khofifaalya_.