1. Home
  2. »
  3. Duh!
9 Agustus 2021 17:26

Pilu, kisah bocah asal Sukoharjo jadi yatim piatu akibat Covid-19

Sesekali bocah tersebut menyendiri usai kepergian orang tuanya karena terpapar Covid-19. Hapsari Afdilla

Brilio.net - Pandemi Covid-19 telah merenggut lebih dari 100 ribu nyawa di Tanah Air. Banyak orang-orang yang harus kehilangan anggota keluarganya, akibat virus yang muncul pertama kali di Indonesia pada bulan Maret 2021 lalu itu. Salah satunya adalah Azhar Al Ghifari Putra Setiawan, atau akrab disapa Ghifari.

Ghifari merupakan bocah asal Sukoharjo yang menjadi yatim piatu usai kepergian kedua orang tuanya akibat Covid-19. Eni Sulistiawati selaku bude dari Ghifari menceritakan kisah pilu keponakannya itu lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, bertajuk "Kisah Ghifari, Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 asal Sukoharjo".

BACA JUGA :
9 Web series TV komedi Indonesia yang nggak bikin boring, lucunya awet


Semua bermula dari tanggal 11 Juli, ibunda Ghifari merasakan tidak enak badan seperti masuk angin dan flu. Meski sempat merasa sehat, namun pada tanggal 17 Juli kondisi ibunda Ghifari semakin mengkhawatirkan. Tanggal 20 Juli pada sore hari, Eni Sulistiawati mendapat kabar dari rumah sakit bahwa kondisi adiknya semakin memburuk.

foto: YouTube/Sekretariat Presiden

BACA JUGA :
7 Potret hidangan ultah Lesty Kejora, sederhana dan masak sendiri

"Sore sekitar jam 5-an, tanggal 20 itu. Telepon dari rumah sakit, adik saya sempat jantungnya berhenti tapi terus dicobain (diberikan CPR) gitu katanya. Terus saya disuruh ke rumah sakit. Sampai situ (rumah sakit) adik saya udah meninggal," kenangnya dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8).

Ujian kepada Ghifari, bocah yang dikenal pendiam itu tak berhenti sampai di sana. Belum lama kehilangan sosok ibu, sang ayah menyusul kepergian istrinya dan meninggalkan Ghifari seorang diri.

"Kita itu lagi di luar sini, ayahnya kan lagi di dalam kamar sama adik saya. Napasnya udah nggak kuat, katanya gitu... Kok diam, sudah nggak ada (sudah meninggal)," beber Eni.

foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Saat mengetahui ayahnya meninggal, Ghifari terdiam sesaat. Matanya berkaca-kaca mengetahui ayahnya pergi untuk selamanya. Sesekali Ghifari terlihat menyendiri usai kepergian orang tuanya. Untung saja masih ada keluarga yang memberi perhatian kepada Ghifari.

Perhatian kepada Ghifari diberikan bukan hanya dari keluarga saja. AKBP Wahyu Nugroho Setiawan selaku Kapolres Sukoharjo dan jajarannya memberikan perhatian kepada Ghifari juga. Perhatian itu ditunjukkan dengan pengangkatan Ghifari sebagai anak asuh Polres Sukoharjo.

"Atas dasar pertimbangan seperti itu adik kita Azhar Al Ghifari ini kemudian kita angkat sebagai anak asuh Polres," tuturnya.

foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Polres Sukoharjo akan menjamin kehidupan Ghifari, dengan memantau pertumbuhan anak tersebut, memberikan bimbingan konseling, menjamin akses informasi Ghifari untuk bisa selalu berkomunikasi dengan keluarganya. Bantuan juga diberikan kepada Ghifari dan keluarga, berupa sembako serta sepeda roda dua untuk Ghifari.

Eni Sulistiawati bersyukur sebab masih banyak pihak yang perduli dengan keponakan juga keluarganya. Sebab di masa pandemi ini ia bukan hanya kehilangan anggota keluarga, tapi juga pemasukan yang semakin berkurang.

foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Kapolres Wahyu Nugroho berharap agar Ghifari semangat untuk melangkah ke masa depan, semangat untuk belajar dan menempuh pendidikan sebagaimana mestinya, dan tidak perlu bersedih karena masih banyak orang yang sayang dan perhatian kepada Ghifari.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags