Brilio.net - Kasus kekerasan dan pembantaian terhadap binatang memang seakan tidak pernah ada habisnya. Manusia selalu punya cara untuk mengeksploitasi dan mengambil bagian tubuh binatang untuk kepentingan pribadi, mulai dari daging, kulit, taring, sampai kepalanya. Padahal binatang tersebut jelas-jelas dilindungi dan populasinya semakin sedikit.
Kasus penyiksaan binatang terbaru terjadi di Tiger Temple, Thailand. Sebanyak 22 orang, termasuk tiga biksu, ditangkap polisi karena kedapatan melakukan perdagangan satwa liar di kuil tersebut.
Dalam penangkapan itu, ditemukan sekitar 20 botol yang berisi bangkai diawetkan dari anak harimau di kuil Wat Pha Luang Ta Bua di provinsi Kanchanaburi, Bangkok. Penggerebekan itu dilakukan hanya dua hari setelah ditemukan bangkai 40 anak harimau mati di freezer di ruang bawah tanah candi.
Padahal seperti diketahui, candi tersebut dikenal sebagai tempat pelestarian harimau yang banyak dikunjungi wisatawan. Para pengunjung bebas berfoto bersama harimau. Potret keharmonisan antara harimau dengan para biksu kerap menjadi daya tarik wisata Tiger Temple.
Adisorn Nuchdamrong, dari Departemen Taman Nasional Thailand mengatakan 22 orang telah didakwa dengan tuduhan kepemilikan dan perdagangan satwa liar, termasuk 17 anggota yayasan candi dan tiga biksu mencoba melarikan diri dengan truk yang mengangkut kulit harimau. "Kami menemukan kulit harimau di dalam mobil yang sedang berusaha untuk meninggalkan kuil," kata Noochdumrong yang dikutip brilio.net dari dailymail, Kamis (9/6).
BACA JUGA: 10 Meme kocak beda tipis LDR dan jomblo menipu banget, awas kejebak!
Selama beberapa dekade terakhir, Temple Tiger memang dikenal sebagai tempat wisata sekaligus konservasi satwa liar harimau. Namun setelah terungkapnya kasus tersebut, banyak aktivis menuduh Tiger Temple terlibat dalam perdagangan satwa liar, peternakan harimau dan menjual hewan mati dan hidup di pasar gelap.
BACA JUGA :
Satwa-satwa liar ini dibunuh demi kepuasan orang-orang berselfie ria
Seperti apa kekejamannya? KLIK NEXT