Brilio.net - Dalam keluarga, anak adalah satu anggota keluarga yang punya tanggung jawab. Salah satunya adalah berbakti kepada orang tua dengan melakukan berbagai hal yang baik sampai membanggakan kedua orang tua.
Contoh sederhananya, sang anak punya kewajiban untuk membantu berbagai pekerjaan rumah tangga. Meski biasanya pekerjaan rumah tangga menjadi tugas ibu dan ayah, seorang anak juga punya kewajiban untuk berpartisipasi agar pekerjaan tersebut menjadi ringan.
BACA JUGA :
Ngontrak rumah Rp 119 ribu setahun, kisah pilu wanita tinggal di hunian tergenang air ini miris
Menjadi anak yang tentu bukan hal yang dianjurkan. Apalagi sampai berbohong karena ingin menghindar dari tugas keluarga. Hal tersebut tentu bukan perilaku yang terpuji bagi seorang anak.
Namun, hal tersebut nyatanya dilakukan oleh seorang anak perempuan. Tak tanggung-tanggung, anak perempuan ini sampai berbohong dan mengaku lumpuh agar tidak disuruh-suruh oleh keluarganya.
Bagaimana kisah selengkapnya? Berikut brilio.net beberkan kisahnya melansir dari laman berita Inf News, Minggu (10/3).
BACA JUGA :
2 Tahun jalani bisnis, curhat wanita usahanya hancur dalam hitungan menit karena banjir, bikin nyesek
foto: freepik.com
Kiah ini bermula pada Januari 2009, keluarga Wu dari provinsi Hebei, China, mengalami kejadian mengejutkan saat membawa Wu Guiying, anak perempuan bungsu untuk bertemu dengan dokter. Wu Guiying, diketahui telah terbaring lumpuh. Selama 20 tahun dirinya hanya menghabiskan sebagian aktivitasnya di tempat tidur.
Namun, momen pemeriksaan di rumah sakit tersebut mengguncang keluarga dengan kabar tak terduga.
Dokter Chen Yunfang,setelah melakukan pemeriksaan yang detail dan hati-hati, ternyata memberikan diagnosa yang mengejutkan. Wu Guiying sebenarnya tidak lumpuh secara fisik. Diagnosa ini tentu membuat keluarga terkejut dan bingung. Pasalnya mereka selama ini telah merawatnya dengan penuh kasih sayang, percaya bahwa dia memang benar-benar lumpuh.
Kebohongan yang telah lama disembunyikan pun terkuak. Ternyata, Wu Guiying telah berbohong dengan pura-pura lumpuh selama bertahun-tahun. Motifnya, Wu Guiying tak ingin punya tanggung jawab dan pekerjaan di keluarganya. Dengan berbaring di tempat tidur dan berpura-pura lumpuh, keluarganya akan merawatnya, serta memberikan perhatian penuh padanya.
foto: freepik.com
Selama menghabiskan waktu di pembaringan, Wu Guiying diasuh oleh kakak laki-lakinya. Sementara kakak dan suaminya pergi bekerja. Namun, sebuah insiden tak terduga terjadi pada bulan Mei 2008, ketika putra kakak laki-lakinya tak sengaja melihat Wu Guiying mampu berdiri layaknya orang normal saat rumah sedang kosong.
"Saat itu, dia sudah bangun!" kata dengan panik putra Ngo Que Linh kepada ibu dan ayahnya.
Meskipun demikian, awalnya Wu Guiling, kakak laki-laki Wu Guiying, tidak mempercayai pengakuan putranya tersebut. Dirinya berpikir bagaimana mungkin adiknya yang telah lumpuh selama dua dekade tiba-tiba dapat berdiri?
Namun, sang kakak jadi curiga dengan keadaan adiknya. Wu Guiling memutuskan untuk mengambil langkah drastis dengan memasang kamera pengintai di ruangannya.
Setahun kemudian, melalui rekaman kamera pengintai tersebut, terbukti bahwa adik perempuannya ini sebenarnya tidak mengalami kelumpuhan sebagaimana yang dia klaim selama ini. Keputusan untuk memasang kamera tersebut mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan dan memilukan bagi keluarga Wu.
foto: inf.news
Usut punya usut, keputusannya untuk memanipulasi situasi kelumpuhan ini dilakukan Wu Guiying setelah pertengkaran dengan Wu Guiling pada usia 15 tahun. Akibat pertengkaran itu, membuat Wu Guiying pingsan karena marah. Setelah itu, dia memilih untuk terus berbaring dan mengaku tak bisa berdiri ataupun berjalan. Hal itu pun membuat keluarganya akan lebih berempati dan toleran terhadapnya jika dia terus berpura-pura lumpuh.
Ibu Wu, yang sangat menyayangi Wu Guiying, terus berusaha membawanya ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis. Namun, diagnosa yang tidak berhasil membuat mereka terus merawatnya dengan keyakinan bahwa dia benar-benar lumpuh.
Dokter Chen Yun Fang mengungkapkan bahwa penyakit Wu Guiying bukanlah masalah fisik, tetapi lebih kepada kelumpuhan histeris yang dipicu oleh kondisi psikologisnya. Bukan lumpuh, Wu Guiying ternyata menderita penyakit Hysteria atau gangguan psikologis yang ditandai dengan tingkah laku emosional berlebihan.
foto: inf.news
Kejujuran dari dokter Chen Yun Fang telah membantu keluarga Wu untuk memahami fakta dan kondisi yang sebenarnya. Setelah mengetahui kebenarannya, Wu Guiying pun segera mendapat perawatan psikiater. Wu Guiying akhirnya menyadari keadaan psikisnya yang terganggu. Setelahnya, dirinya mulai mencoba berjalan menjadi normal lagi, meski harus mendapat perawatan akibat penyakit mental yang dideritanya.
Kisah perempuan di China ini pun tersebar dan viral hingga jadi perbincangan warganet di Tanah Air. Hal ini pun sekaligus memberikan pelajaran yang berharga bagi masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dan dukungan yang diperlukan bagi individu yang mengalami gangguan psikologis.