Brilio.net - Gempa bumi yang mengguncang sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat, Minggu (30/7) lalu masih mengalami gempa susulan hingga dini hari tadi. Gempar berkekuatan 6,4 SR ini meluluhlantakkan beberapa bangunan dan jatuhnya korban jiwa di Lombok Utara hingga Selatan.
Gempa yang terjadi secara terus menerus ini juga ternyata membawa dampak yang besar di kawasan Gunung Rinjani. Ratusan pendaki terjebak dan menunggu proses evakuasi.
BACA JUGA :
11 Potret beberapa sudut Lombok pasca diguncang gempa Minggu pagi
Salah satu pendaki yang bernasib sial adalah wanita asal Malaysia. Ia tewas usai tertimpa bangunan rumah warga usai turun dari puncak. Wanita yang sudah selesai mendaki pada Sabtu (28/7) ini pun sempat mengunggah foto dirinya saat ia berada di puncak Rinjani.
Dikutip The Star, Senin (30/7) wanita bernama Siti Nur Iesmawida Ismail (30) meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju klinik setempat ketika ia tertimpa reruntuhan rumah tempatnya beristirahat, selain Iesmawida ke 6 korban lainnya juga mengalami cedera yang cukup serius.
BACA JUGA :
10 Bencana alam dunia yang paling besar & mengerikan sepanjang sejarah
Melalui akun Facebook bernama Siti Nur Ies'mawida Ismail, almarhumah sempat mengunggah foto bahwa dirinya berhasil mencapai puncak Rinjani dan berfoto di atas sana. Dengan mengakana jaket merah serta hijab lengkap dengan pakaian pendakiannya, ia juga tak lupa memakai selempang bertuliskan 'Malaysia Tumpah Darahku'.
Sesaat setelah momen keberhasilannya itu, almarhumah kemudian turun dari gunung Rinjani dan beristirahat di sebuah rumah singgah para pendaki. Malang tak dapat ditolak, gempa terjadi dan Iesmawida tertimpa reruntuhan kemudian dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 08.00 WIT dan ia menghembuskan napas terakhirnya saat di perjalanan.
Kapusdantimas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (30/7) wanita bernama Siti Nur Iesmawida Ismail (30) meninggal dunia dan 6 orang mengalami luka-luka serta 11 orang lainnya mengalami trauma, dari jumlah 18 pendaki yang berkewarganegaraan Malaysia. Warga Malaysia yang terluka ini juga dirawat di RS Selong, Lombok Timur.
Kelompok pendaki ini tergabung sebagai relawan Majelis Belia Malaysia (MBM) dan melakukan pendakian dengan jumlah 18 orang. Sebanyak 10 orang juga kehilangan paspor mereka saat berada di penginapan Sajang, Sambelia, Lombok Timur. Paspor mereka tertinggal dalam tas yang tidak sempat diselamatkan saat mereka mengevakuasi diri menghindari reruntuhan bangunan. Kelompok pendaki dari Malaysia ini tiba di Lombok, Selasa (24/7) dan dijadwalkan pulang pada Minggu (29/7).
Perdana Menteri Malaysia yang bernama, Dr Wan Azizah Wan Ismail juga mengungkapkan belasungkawanya melalui cuitan yang membenarkan bahwa salah satu wanita berusia 30 tahun berkewarganegaraan Malaysia ikut menjadi korban dalam musibah gempa Lombok ini.
#Thread
Dr Wan Azizah Ismail (@drwanazizah) July 29, 2018
Tragedi Gempa Bumi di Lombok
1. Saya sedih menerima berita kejadian gempa bumi bermagnitud 6.4 di Lombok yang berlaku pagi tadi. Sehingga kini, difahamkan 10 mangsa meninggal dunia, termasuk seorang wanita warganegara Malaysia berusia 30 tahun.