Brilio.net - Dalam kepercayaan China kuno, anak lelaki dipandang lebih mulia dibandingkan anak perempuan. Bahkan, istri yang tak mampu memberikan keturunan anak lelaki kerap dikucilkan oleh lingkungan, terlebih keluarga suami.
Kisah berikut ini tampaknya bisa menjadi bukti bahwa kepercayaan tersebut masih sangat melekat hingga sekarang. Seorang wanita bernama Yueyue asal kota Shengang nyaris kehilangan nyawa akibat empat kali menjalani aborsi dalam setahun.
BACA JUGA :
Mandi di sungai, pria asal Berau ini tewas dimangsa buaya
Dikutip dari Asiaone, Kamis (20/7), ibu dari satu anak ini dipaksa suaminya menjalani USG setiap kali hamil. Setiap kali hasil USG menunjukkan kehamilan anak perempuan, suami Yueyue seketika meminta dirinya untuk melakukan aborsi. Sebelumnya, pasangan ini dikaruniai anak perempuan dan kini berusia lima tahun.
Menjalani aborsi empat kali dalam setahun tentu membuat fisik Yueyue lemah dan harus istirahat di ranjang. Bukannya merasa kasihan terhadap kondisi Yueyue, suaminya justru mengajukan perceraian.
BACA JUGA :
Datangi rumah Farhan, pelaku bullying kampus Gunadarma minta maaf
Tak berdaya dengan sikap suaminya, Yueyue akhirnya setuju dengan perceraian tersebut. Yang lebih mengejutkan lagi, pasca bercerai, mantan suami Yueyue kabarnya membeli sebuah mobil dan berencana untuk menikah lagi.
Melihat peristiwa tersebut, banyak netizen yang berang dan tak habis pikir dengan tingkah mantan suami Yueyue.
"Pria mengerikan, wanita yang malang. Kamu tak bisa mengatur takdir. Bersyukurlah dikaruniai bayi yang sehat, apapun jenis kelaminnya," tulis Natalie Holm.
"Wanita bukanlah alat untuk melahirkan bayi. Jika kalian menemukan pria seperti itu, tendang saja. Wanita mana pun tak butuh pria seperti itu," kata Lynn Lv.