Brilio.net - Dalam upaya mencegah penyebaran virus corona, banyak negara di dunia telah menerapkan berbagai kebijakan demi keselamatan warganya. Salah satu kebijakan tersebut adalah dengan mewajibkan pemakaian masker di ruang publik.
Dilansir brilio.net dari mstar.com.my, Jumat (7/8), Malaysia kembali mewajibkan pemakaian masker sejak Sabtu, (1/8). Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut akan dikenakan denda sebesar RM 1.000 atau sekitar Rp 3,4 jutaan.
BACA JUGA :
4 Cerita perjuangan bersekolah online ini bikin salut, ada pakai HT
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang belum mampu menyediakan masker untuk keperluan sehari-hari bagi keluarganya. Bahkan beberapa di antaranya rela memakai ulang masker yang telah digunakan sebagai langkah untuk menghemat uang.
foto: Twitter/@fazri_hassan
BACA JUGA :
Kisah seorang anak pertama kali makan & kunjungi KFC ini bikin haru
Hal ini pula yang dialami oleh seorang siswa di Sekolah Kebangsaan Gas, Sandakan, Sabah. Lewat postingan gurunya, siswa ini ramai dibicarakan di Twitter karena masker miliknya dalam kondisi tidak layak pakai. Selain kotor, tali pada masker sudah putus tampak dijahit ulang menggunakan benang hitam.
Kejadian ini bermula ketika, Fazri Hassan, guru di sekolah tersebut sedang mengajar para siswanya.
"Saat itu saya sedang mengajar di kelas, saya berbicara dengan siswa tentang topik mengenakan masker. Saya bertanya kenapa harus dipakai dan seterusnya, sampai saya melihat masker siswa ini kotor," ucap Fazri seperti yang dikutip dari mstar.com.my.
foto: Twitter/@fazri_hassan
"Dia adalah siswa pendidikan khusus tahun keenam, seorang siswa laki-laki. Saya sudah sedia masker di dalam mobil dan di dalam kelas, jadi saya langsung memberinya yang baru," kata guru berusia 27 tahun itu.
Fazri mengaku miris saat melihat siswanya tersebut harus menggunakan masker yang dipakai berulang-ulang. Ia pun berjanji akan lebih sering mengecek penggunaan masker untuk memastikan kebersihan dan kenyamanan di kalangan siswanya.
"Saya tahu ada beberapa keluarga yang mungkin tidak bisa memberikan masker baru setiap hari. Karena masker sudah jadi kebutuhan. Bagi yang punya uang, mungkin tidak ada masalah. Tapi ada orang lain yang kekurangan, ada yang kehilangan pekerjaan saat PKP dan sebagainya," tambahnya.
foto: Twitter/@fazri_hassan
Usai berbagi cerita di Twitter, Fazri pun mendapat pesan dari beberapa orang yang ingin menyumbangkan masker untuk murid-muridnya. Berterima kasih atas tawaran mulia tersebut, namun dengan cara yang baik ia menolaknya. Fazri mengaku masih bisa mengurus hal ini bersama rekan-rekan gurunya.
Setelah kejadian ini, Fazri mulai mengambil langkah dengan memberikan masker gratis bagi siswa yang kurang mampu. Ia juga berpesan kepada para guru untuk selalu mengawasi kondisi siswanya, terutama mereka yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung.
foto: Twitter/@fazri_hassan
Hingga saat ini, postingan Fazri tersebut tengah viral di media sosial Twitter dan telah di retweet sebanyak 6 ribu kali dan disukai lebih dari 5,7 ribu pengguna Twitter.