Brilio.net - Seorang gadis asal India berganti kulit setiap dua bulan karena kondisi yang sangat langka. Gadis yang bernama Shalini Yadav itu harus terus mengolesi tubuhnya dengan pelembab agar mencegah kulitnya mengeras dan mengelupas.
Shalini berasal dari keluarga miskin. Ia tinggal bersama delapan orang keluarganya termasuk kakek neneknya. Gadis berusia 16 tahun tersebut telah dikeluarkan dari sekolahnya karena penyakit langkanya itu.
BACA JUGA :
Kisah nestapa Sulami, idap penyakit langka tubuhnya kaku bak manekin
Dokter mendiagnosis Shalini mengidap Erythroderma. Sebuah penyakit kulit inflamasi yang juga dikenal dengan sebutan 'red man syndrome'. Penyakit itu menyebabkan kulit di hampir seluruh tubuh menjadi bersisik dan mengelupas.
Seperti dikutip dari laman Mirror, Selasa (31/1), Shalini telah berganti kulit setiap 45 hari sejak ia lahir.
BACA JUGA :
Begini keadaan manusia 'Tangan Kayu' usai jalani operasi berkali-kali
"Shalini menderita penyakit sejak kecil. Kami mendatangi beberapa dokter namun tidak satupun dari mereka bisa menyembuhkannya dan kondisinya terus memburuk," ujar sang ibu, Devkunwar.
"Aku merasa begitu tak berdaya ketika melihat kulitnya menyebabkan rasa sakit luar biasa. Penyakit ini tidak membunuh, tapi mengambil hidupnya sedikit demi sedikit. Kami tidak tahu harus pergi ke mana untuk berkonsultasi," sambung sang ibu.
Saking sakit hatinya sang ibu melihat kondisi anaknya itu, ia mengatakan bahwa kematian mungkin lebih baik daripada kondisinya saat ini.
"Lebih baik mati daripada hidup dalam kondisi yang sangat menyakitkan seperti ini," tuturnya.
Dua saudara dari Shalini, Sejal (15) dan Price (8), merupakan anak yang normal dan tidak memiliki kondisi sepertinya.
Sang ayah, Rajbahadur, yang merupakan seorang pekerja upah harian juga merasa sangat sedih melihat anaknya tidak lahir secara normal dan memiliki kulit bersisik di sekujur tubuhnya.
"Aku ingin belajar tetapi mereka menyuruhku keluar dari sekolah karena anak-anak merasa takut ketika melihat wajahku. Apa salahku? Apa dosaku hingga dikutuk dengan penyakit tersebut. Saya hanya ingin hidup. Tolong bantu aku jika anda bisa," ujar Shalini.