Brilio.net - Beberapa waktu yang lalu, di media sosial ramai video perangkat desa mengantar jenazah salah satu warga setempat ke pemakaman. Dalam video tersebut, terlihat jenazah diantar ke pemakaman diiringi lantunan tahlil.
Tampak pula, seorang perempuan berpakaian aparatur pemerintahan, berada di barisan paling depan menabur bunga di sepanjang jalan. Narasi dalam video menyebut, jenazah tak diantarkan oleh keluarga dan warga, sehingga aparat desa harus turun tangan.
BACA JUGA :
Diberi soal matematika, jawaban siswa SMP ini bikin guru tepuk jidat
foto: Instagram/@medsoskediri
BACA JUGA :
Penampakan toilet di rumah seharga Rp 29 miliar, bikin netizen kesal
"Bukan cerita Indosiar. ini nyata. tadi siang. meninggal gak ada yang nganterin sampe perangkat desa yang nganterin ke makam. semoga kita semua nanti meninggal dalam keadaan baik. husnul khotimah dan banyak yang mendoakan," terang video tersebut.
Peristiwa yang terjadi di Desa Kedak, Kediri, Jawa Timur ini kemudian memunculkan banyak spekulasi. Sunarti selaku Kepala Desa pun menjelaskan kronologinya.
Sunarti mengatakan, warganya yang meninggal itu bernama Supartono berusia 50 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (20/9). Selama ini, almarhum hanya tinggal dengan saudaranya, sehingga membuat perangkat desa tergerak untuk mendatangi rumah duka.
foto: vidio.com
"Awalnya, kami dan perangkat desa lainnya sedang bertugas di balai desa. Saat ada informasi warga yang meninggal, saya kemudian mengajak beberapa perangkat ke rumah duka," kata Sunarti, dikutip brilio.net dari liputan6.com pada Sabtu (24/9).
Meluruskan informasi yang beredar, Sunarti mengungkapkan alasan tidak adanya tetangga yang membawa dan mengiringi jenazah ke pemakaman. Hal tersebut lantaran saat itu warganya sedang sibuk bekerja. Selain itu, warga di daerah tersebut banyak janda dibanding laki-laki.
foto: vidio.com
"Terkait kenapa kok pada saat itu tidak ada yang mengantar jenazah, memang kondisinya pada saat itu mereka sudah sama kerja dan kebanyakan disini ibu-ibu, banyak yang janda. Sehingga, kami selaku pemerintah kepala desa, langsung ambil tindakan untuk segera menyelesaikan pemakaman," tegasnya menambahkan.
Ia pun tampak menyayangkan kejadian ini viral namun tidak sesuai dengan kenyataan. Kapolsek Semen, AKP Siswandi pun mengimbau kepada seluruh warga, khususnya Kecamatan Semen untuk bijak dalam bermedia sosial.
"Bermedsos boleh, asalkan jangan sampai mengunggah yang sesuatu yang menimbulkan pro dan kontra. Seperti kejadian meninggalnya almarhum Supartono, yang ada captionnya karena tidak ada yang melayat," kata Siswandi.