Perut buncit sering kali disalahartikan sebagai tanda kelebihan lemak. Namun, dalam kasus yang luar biasa ini, kehamilan menjadi penyebab yang tak terduga. Seorang wanita bernama Gong dari Hangzhou, China Timur, baru menyadari dirinya hamil hanya empat jam sebelum melahirkan bayi laki-laki seberat 2 kg.
Gong, yang sebelumnya didiagnosis mandul oleh dokter, sempat mempertimbangkan untuk menjalani fertilisasi in vitro (IVF), tetapi ditolak karena masalah berat badannya. Kehamilan ini terdeteksi saat dia memeriksakan hipertensi yang dideritanya.
BACA JUGA :
Jadi mualaf ketika menikah, momen Mahalini lantunkan ayat suci saat pengajian 7 bulanan ini disorot
Menurut laporan dari South China Morning Post, pemeriksaan di Rumah Sakit Rakyat Provinsi Zhejiang menunjukkan bahwa Gong sudah hamil selama 34 minggu. Hal ini sangat mengejutkan, mengingat dia tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan, yang ia kira adalah akibat dari masalah kesehatan yang lain.
Dokter segera mengambil tindakan dengan melakukan operasi caesar karena kondisi Gong yang kritis. Berita tentang pengalaman luar biasa ini menjadi viral di media sosial China, membuat banyak orang terkejut, terutama karena sebelumnya ia diberitahu bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi.
Gong, yang kini berusia 36 tahun, menjalani hidup dengan keyakinan bahwa dirinya tidak bisa hamil. Diagnosa dokter tentang sindrom rahim membuatnya putus harapan. Program IVF yang diajukan pun ditolak karena kondisi obesitasnya.
BACA JUGA :
Besar perutnya bikin salfok, begini 9 momen Mahalini gelar pengajian dan tasyakuran 7 bulan kehamilan
Ia terbiasa dengan perut buncit dan mengira itu akibat kebiasaannya mengonsumsi makanan manis. Bahkan ketika menstruasi berhenti selama beberapa bulan, Gong hanya menganggap itu sebagai efek samping dari masalah kesehatan lainnya. Namun, semuanya berubah saat dia dirujuk ke rumah sakit besar.
"Hanya butuh waktu empat jam sejak mengetahui bahwa saya hamil hingga kelahiran bayi saya," ungkap Gong. Dokter kandungan segera melakukan tindakan operasi caesar demi menyelamatkan nyawa ibu dan anak.
Setelah kehamilan terungkap, dokter langsung memutuskan untuk melakukan operasi caesar. Kondisi Gong dinilai kritis dan tidak memungkinkan untuk persalinan normal. Bayi laki-laki seberat 2 kg lahir dengan selamat.
Menurut dokter Yang Liwei, kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di rumah sakit tersebut. Beberapa wanita dengan berat badan berlebih sering tidak menyadari tanda-tanda kehamilan. "Reaksi kehamilan yang lemah belum tentu merupakan hal yang baik," ungkapnya.
Kurangnya pemeriksaan prenatal pada kasus seperti ini meningkatkan risiko komplikasi. Oleh karena itu, dokter menganjurkan agar setiap wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur tetap melakukan pemeriksaan rutin.
"Wanita yang tidak tahu dirinya hamil akan kesulitan memastikan keselamatan bayi dan dirinya sendiri," tambah Yang.