Brilio.net - Zaman dulu ada sebuah frasa populer yang sering beredar, yaitu "banyak anak banyak rezeki". Ungkapan ini mencerminkan pandangan masyarakat pada masa lalu bahwa memiliki banyak anak adalah anugerah atau keberuntungan dalam kehidupan. Apalagi, kehidupan agraris dan keluarga besar yang saling mendukung masih menjadi norma saat itu.
Nggak salah, kalau banyak orang tua yang masih berpikiran jika anak seringkali dianggap aset yang bisa membantu penghasilan keluarga. Namun kini, pandangan tersebut sudah tak lagi relevan. Sebab, biaya hidup yang semakin tinggi, pendidikan yang mahal, pekerjaan orang tua yang menggerus waktu untuk mengurus anak dan lain sebagainya.
BACA JUGA :
Duduk perkara peti jenazah kena pajak 30 persen, begini bantahan bea cukai dan permintaan maaf pencuit
Belum lagi, dunia memang tengah mengalami over populasi yang membuat pemerintah berusaha menekan laju angka kelahiran. Dengan angka kelahiran yang tinggi, pertumbuhan penduduk tidak akan dapat terkendali dan memicu berbagai masalah. Sebagai bentuk mitigasi, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sejak 1970.
Namun pada praktiknya, tak semua setuju dan mau menjalani program KB. Di era sekarang, tak sedikit yang memiliki anak lebih dari dua, seperti kisah yang dibagikan oleh pemilik akun TikTok @rodiyacollection. Lewat akunnya, pemilik akun yang akrab disapa Rodiya ini mengaku belum berani melakukan KB.
BACA JUGA :
Patah hati gara-gara cinta, cerita pria lampiaskan kegalauan dengan cara pelihara sapi ini bikin haru
foto: TikTok/@rodiyacollection