Brilio.net - Memiliki kehidupan yang mapan tentu keinginan setiap orang. Apalagi pencapaian tersebut bisa didapatkan di usia muda.
Oleh sebab itu, penting untuk anak muda mulai menabung atau menginvestasikan sebagian penghasilan.
BACA JUGA :
4 Tips menimbang deposito dolar, kenali manfaat dan cara investasinya
Meski rentan tergoda untuk membeli apa saja, anak muda harus tahu lho pentingnya mengelola keuangan sejak dini.
Dikatakan Co-Founder Zipmex Indonesia, Raymond Sutanto, meski dengan gaji sebatas Upah Minimum Regional (UMR), anak muda masih bisa melakukan investasi menggunakan strategi DCA atau Dollar cost averaging.
DCA merupakan strategi menyisihkan uang sedikit apa pun setiap bulan atau setiap minggu.
BACA JUGA :
Hindari 5 kesalahan investasi emas ini agar cuan kamu nggak melayang
Dikit-dikit aja nggak apa, daripada kita spending ke hal yang bukan-bukan mending untuk investasi, tuturnya.
Ia pun membagi investasi menjadi dua hal, yaitu time (waktu) dan capital (modal).
Waktu, kata Raymond, adalah bagaimana seseorang bekerja dan mendapatkan uang sebagai imbalan, sementara modal adalah uang yang seseorang miliki dan diinvestasikan.
Namun, ia melanjutkan, gaji yang didapat dari bekerja saja sulit membuat seseorang menjadi kaya.
"Millenial dan Gen Z, mereka masih muda, masih punya banyak "time". Tapi apa ada orang-orang kaya di dunia ini yang kaya dari gaji? Enggak, tapi kebanyakan, rata-rata dari investasi," kata Raymond kepada media dalam acara konferensi pers 'Zipmex Indonesia Bekali Milenial dan Gen Z Pentingnya Edukasi dan Diversifikasi Investasi Sebagai Bagian Gaya Hidup', Selasa (27/7).
Untuk itu, generasi millenial dan Gen Z masih punya banyak waktu untuk investasi. Karena semakin banyak investasi yang dilakukan sejak muda, semakin banyak hasilnya yang didapat di akhir.
Lantas apa saja jenis investasi yang cocok untuk anak muda, termasuk generasi millenial dan Gen Z? Berikut rangkumannya seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (27/7).
1. Reksa dana.
foto: pixabay
Reksa dana merupakan investasi yang dipercaya paling praktis karena hanya dengan menanamkan aset pada produk reksa dana. Saat melakukan investasi reksa dana, kamu tak perlu memantau perkembangan aset, karena ada Manager Investasi yang membantu. Selain itu, kamu bisa investasi mulai dengan modal yang kecil. Ada yang mulai Rp 100 ribu, lho.
2. Aset kripto.
foto: Zipmex
Saat ini aset kripto tengah digemari dan menjadi jenis investasi online populer di kalangan generasi millenial dan Gen Z. Instrumen ini pada akhirnya banyak dituju oleh para investor, baik pemula maupun senior.
Raymond menyoroti sebagian masyarakat yang sekadar ikut-ikutan memilih instrumen investasi tertentu hanya karena sedang tren, termasuk dalam hal investasi kripto. Kata Raymond, investasi dengan cara apa pun sebetulnya tak masalah. Hal terpenting adalah mau belajar terjun ke pasar investasi.
"Ada yang ikut temen beli ini-itu, tapi ada juga yang tetap pendiriannya pada hasil risetnya. Biar masuknya dari FoMO (Fear of Missing Out) atau ikut-ikutan teman, yang penting belajar. Habis belajar mereka akan siap menghadapinya. Yang penting belajar in the market, mereka akan merasakan keuntungan juga yang besar," kata Raymond.
3. Emas.
foto: pixabay
Beberapa orang berpikir emas adalah investasi yang konvensional. Pasalnya siapa saja bisa melakukan investasi dengan modal yang sedikit. Apalagi saat ini beberapa e-commerce sudah menyediakan layanan menabung emas mulai dari 1 gram, sehingga memudahkan generasi millenial melatih investasi sejak dini.
4. Deposito.
foto: pixabay
Berinvestasi dengan deposito bisa dibilang mirip dengan menabung. Bedanya, deposito itu langsung menabung dengan jumlah yang besar. Biasanya minimal melakukan deposito itu senilai Rp 10 juta. Selain itu juga deposito tidak bisa setiap saat mengambil uang yang sudah didepositokan seperti halnya menabung.
Untuk jangka waktunya sendiri berbeda-beda, ada yang 3 bulan, 6 bulan, hingga satu tahun. Dan yang menggiurkan, biasanya bunga yang ditawarkan deposito lebih tinggi daripada bunga tabungan, dan beda-beda ya pada setiap bank.
5. Peer-to-peer lending (P2P).
foto: pixabay
Peer-to-peer lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk millenial. Pasalnya bila terjadi default, investasi ini risikonya jauh lebih rendah bila dengan pengembalian dalam kurun waktu satu bulan. Jenis investasi ini juga mudah diakses di mana pun, baik via mobile apps maupun website.