1. Home
  2. »
  3. Personal Finance
23 Mei 2020 20:55

5 Strategi yang harus dilakukan UKM di masa krisis akibat corona

Pelaku usaha harus mengatur ulang strategi bisnis mereka agar bisa bertahan Yani Andriansyah
@yans_brilio

Brilio.net - Pandemi virus corona (Covid-19) yang semakin meluas di Indonesia membuat pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tidak hanya di kota-kota besar saja. Imbasnya, memukul perekonomian Indonesia tidak hanya secara makro, tetapi sektor usaha kecil dan menengah menjadi salah satu yang paling terdampak.

Mengatasi persoalan ini, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan subsidi yang diharapkan dapat membantu UKM seperti subsidi bunga kredit UKM melalui bank, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga subsidi bunga kredit UKM online dan koperasi.

BACA JUGA :
Tas kayu, fashion unik karya Dody Andri


Tetapi dengan belum adanya kepastian kapan pandemi ini akan berakhir di Indonesia, pemilik usaha pun tetap harus melakukan evaluasi dan menyusun ulang strategi bisnisnya agar bertahan dan melaju cepat saat pandemi berakhir. Adaptasi teknologi bisa menjadi salah satu strategi yang diterapkan dengan cepat dan mudah.

VP Marketing Mekari Standie Nagadi menjelaskan dorongan adaptasi teknologi bagi pemilik UKM di masa saat ini menjadi sangat besar. Pemilik usaha tidak bisa lagi mengenyampingkan peranan teknologi dalam membantu mereka mempertahankan bisnis.

Penerapan teknologi secara menyeluruh dalam operasional usaha perlu dilakukan dengan memanfaatkan e-commerce, melakukan promosi di media sosial, hingga mengadopsi pencatatan keuangan secara online adalah hal yang paling relevan dilakukan pemilik usaha saat ini, kata Standie.

BACA JUGA :
2 Inisiatif Tokopedia yang membantu UMKM lokal di Makassar

Mekari sebagai perusahaan software as a service yang mempunyai produk Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud, berkomitmen memberikan kemudahan bagi pemilik UKM dalam mengatur keuangan bisnis khususnya di masa krisis ini melalui automasi.

Setelah pandemi ini berakhir,dunia usaha akan semakin dihadapkan pada realita New Economy di mana pemilik usaha yang mengadopsi teknologi secara terukur dan optimal akan dapat bertahan di tengah persaingan usaha.

Dengan fitur-fitur komprehensif yang dimiliki Jurnal, kami siap mendukung pemilik usaha untuk beradaptasi pada perubahan era ini dan membantu menjaga kesehatan keuangan bisnisnya, tambah Standie.

Jurnal mengedepankan automasi dalam proses operasionalnya, di mana membantu pemilik usaha untuk melakukan pemantauan keuangan usahanya secara real time dan online yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui smartphone atau desktop. Lalu, elemen pencatatan keuangan apa saja yang harus diperhatikan pemilik usaha di masa krisis?

1. Membuat laporan ringkasan bisnis

(Forbes.com)

Software akuntansi seperti Jurnal memfasilitasi adanya laporan ringkasan bisnis yang lengkap dan mudah diakses di mana berisikan gambaran umum keuangan bisnis seperti neraca, laba rugi, arus kas dan lainnya. Pemilik usaha dapat melihat update rangkuman kondisi keuangannya dengan cepat untuk menganalisa dan memastikan status keuangan bisnisnya.

2. Analisa laporan cash flow secara berkala

(hubspot.com)

Di masa krisis seperti ini, arus kas menjadi hal utama yang harus diperhatikan pemilik usaha untuk menilai kondisi bisnisnya. Dengan software akuntansi seperti Jurnal, pemilik usaha akan dimudahkan dalam membuat dokumen penagihan dan pembayaran yang dapat dikirim atau diterima secara otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan resmi kepada mitra usaha untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik. Laporan arus kas ini juga dapat dilengkapi dengan tag transaksi sehingga bisa menganalisis laporan kas per proyek, divisi dan lainnya.

3. Mengatur ulang budgeting

(Computerworld.com)

Pengaturan ulang rencana anggaran biaya menjadi krusial, pemilik usaha harus memilah pos-pos anggaran mana yang menjadi prioritas saat ini. Selain itu juga melakukan penyesuaian anggaran untuk memastikan usaha tetap berjalan dengan berbagai risiko yang sudah bisa diantisipasi. Fitur budgeting yang ada di Jurnal akan membantu pemilik usaha membuat pos anggaran pemasukan dan pengeluaran sebagai acuan saat mendata realisasi penjualan dan pengeluaran operasional.

4. Melakukan pengecekan inventory dan aset

(netsuite.com)

Mengecek stok barang secara berkala dan bisa dilakukan secara real time melalui Jurnal juga akan membantu pemilik usaha untuk melihat produk mana yang paling diminati dan kurang diminati, produk mana yang akan segera habis masa berlakunya, stok yang kosong dan lain sebagaonya. Jadi pemilik usaha bisa segera mengatur strategi penjualan dengan lebih baik. Selain itu, Jurnal juga menyediakan fitur pengaturan aset di mana bisa memberikan informasi detail atas status aset berwujud maupun tidak berwujud yang dimiliki pemilik usaha.

5. Memantau transaksi bisnis

(intregity-asia.com)

Dengan pemberlakukan PSBB, pemilik usaha dapat melakukan transaksi perbankan secara online di rumah. Fitur cash link pada Jurnal memungkinkan pemilik usaha melakukan rekonsiliasi bank secara otomatis tanpa perlu repot mengunjungi kantor fisik. Jurnal akan menampilkan ringkasan rekonsiliasi bank pada semua akun kas dan bank, serta perubahan saldo kas dan bank yang belum dicatat. Kemudian, ada fitur smart bank reconciliation yang secara otomatis memberikan rekomendasi untuk pencocokan transaksi berdasarkan angka, tanggal, ataupun deskripsi transaksi yang sama untuk mempercepat proses rekonsiliasi.

Adaptasi teknologi secara menyeluruh dan optimal di masa krisis ini akan mendukung pemilik usaha dalam mengatur dan menganalisis operasional sehingga pemilik usaha bisa mengambil strategi bisnis.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags