Brilio.net - Bang bing bung
Yok kita nabung
Tang ting tung hey
Jangan di hitung
Tau tau nanti kita dapat untung
Lirik lagu itu pasti familiar di telinga kalian, apalagi untuk para generasi '90-an. Lagu lawas karya Titiek Puspa dan dinyanyikan kembali Saskia dan Geofanny itu memang sanggup mendorong anak zaman itu untuk menabung. Dengan pembawaan dan lirik lagu yang ceria, membuat lagu ini sangat digemari dan mudah sekali untuk diingat.
Beberapa dari kalian pasti sudah diajarkan untuk menabung dari kecil. Hanya saja pada saat itu kamu masih belum kenal dengan menabung di bank, sehingga cara-cara kamu menabung juga bisa dibilang unik.
Lantas, apa saja cara anak tahun '90-an dalam menabung? Simak ulasannya di bawah ini, Senin (6/2).
1. Dititipkan ke Ibu
BACA JUGA :
Penampilanmu makin gendut? Bisa jadi kamu lakukan 8 kesalahan ini
Coba kamu mengingat lagi, metode ini pasti sering kamu lakukan. Dulu pasti kamu berpikir kalau menabung di 'bank mama' adalah hal yang paling aman, bukan? Apalagi kita sering melihat ibu sebagai sosok yang bisa mengatur keuangan keluarga. Saking aman dan terpercayanya, ketika kamu mau 'menarik' uangmu, ibu akan memberikan rentetan pertanyaan, seperti "Uangnya mau dipakai untuk apa?" yang akhirnya membuatmu ragu untuk mengambil uangmu.
2. Menyimpan uang di bawah kasur
Biasanya kasur atau bantal digunakan untuk alas tidur. Namun kasur dan bantal dulu tidak hanya berfungsi sebagai itu saja lho. Kasur dan bantal dulu punya fungsi ganda, yakni sebagai tempat penyimpan uang dan dianggap sebagai tempat teraman. Mungkin hal ini dikarenakan secara psikologis kamu merasa selalu dekat dengan uang simpananmu.
3. Menabung di celengan tanah liat
BACA JUGA :
9 Kebiasaan sehari-hari ini salah kaprah, tapi sering kamu lakukan
Nah, siapa yang tidak kangen zaman-zaman menabung menggunakan celengan tanah liat yang bentuknya macam-macam, mulai dari ayam sampai sapi? Menabung pakai celengan ini membuat kita tidak bisa melihat sudah berapa banyak uang yang kita masukkan ke dalamnya, karena celengan ini hanya punya satu lubang untuk memasukkan uang. Tapi justru itu yang menarik. Semakin sabar menabung, makin tidak terduga juga nominal yang akan diterima ketika membuka celengan tanah liat ini.
4. Menyimpan uang di sela-sela halaman buku
Kalau yang ini biasanya dilakukan orang yang gemar membaca. Mereka sering menyelipkan uang di dalam buku favorit. Bukunya bisa ganti-ganti, tergantung dari yang sedang dibaca saat itu. Uniknya, terkadang mereka lupa telah menyimpan uang di dalam buku. Tapi di sinilah menariknya. Tidak jarang mereka akan terkejut melihat hasilnya setelah melakukan kebiasaan itu selama berbulan-bulan, bahkan hitungan tahun. Ketika tidak sengaja ditemukan lagi, mereka akan merasa seakan-akan menemukan harta karun.
5. Menabung melalui tabungan siswa
Tabungan warna pink ini memang sangat legendaris di kalangan anak-anak SD dulu. Masih ingat ketika kita sering diwajibkan untuk menyisihkan uang ke tabungan ini selama setahun? Nominalnya juga bisa bermacam-macam, ada yang Rp 100, Rp 500, atau Rp 1.000, tergantung dengan berapa uang saku kamu di sekolah.
Yah, walaupun awalnya terasa berat, tapi begitu menerima hasilnya di akhir tahun ajaran dan melihat nominal dari uang yang sudah terkumpul, rasanya senang sekali. Biasanya anak-anak SD akan menggunakannya untuk membeli buku tulis baru, sepatu atau bisa juga digunakan untuk liburan kenaikan kelas. Seru sekali, bukan?
6. Menabung lewat koperasi
Dulu, melakukan setoran uang ke bank memang belum umum dilakukan seperti sekarang. Masyarakat kita lebih suka menabung lewat koperasi yang tingkatnya ada di tiap masing-masing desa atau Koperasi Unit Desa. Badan usaha ini dikenal sebagai bentuk usaha yang pro rakyat dan mempunyai badan hukum. Selain itu, rasa gotong royong yang menjadi asas pembentukan koperasi juga bisa menjadi alasan bagi orang untuk menyimpan uang di koperasi.
7. Menyimpan uang di peci
Songkok atau yang lebih sering disebut peci/kopiah adalah sejenis topi tradisional bagi orang Melayu. Di Indonesia, peci menjadi bagian dari pakaian nasional. Bukan hanya itu, benda ini juga memiliki fungsi lain lho selain sebagai penutup kepala, yaitu sebagai pengganti dompet alias tempat penyimpanan uang. Wah, kreatif ya?
Nah, beda zaman, beda pula cara menabungnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Sobat Brilio. Kalau dulu kita terbiasa membagi-bagi uang kita dalam tempat penyimpanan yang berbeda, sekarang kita cenderung menggabungkan semuanya di satu tempat, yaitu di bank. Tanpa disadari, kita jadi melakukan kegiatan menabung dan transaksi di satu tempat yang sama. Selalu ada kemungkinan uang yang mau kita tabung justru terpakai. Akhirnya kita jadi lebih boros dari sebelumnya.
Tentunya hal ini dimengerti BTPN dengan dirilisnya aplikasi Jenius. Jenius menggabungkan kebiasaan lama yang sudah tertanam dalam budaya kita ini dengan perkembangan teknologi. Dengan membuka rekening Jenius, segala urusan keuangan kamu bisa langsung kamu atur dari smartphone-mu, termasuk kegiatan menabung. Tentunya ini akan lebih menunjang aktivitas kamu yang makin dinamis.
Kamu tidak perlu khawatir urusan tabungan dan transaksi yang digabung jadi satu di dalam satu rekening, karena di Jenius, kamu seperti punya tabungan dalam tabungan. Kamu bisa menyimpan uang untuk mewujudkan impianmu lewat fitur Dream Saver dan Flexi Saver. Uangmu di kedua fitur ini akan tersimpan aman tanpa mengganggu transaksi yang kamu lakukan di Akun Utama kamu. Jadi, kamu nggak perlu lagi takut uang tabunganmu terpakai untuk transaksi yang nggak kamu sadari.
Dana yang kamu alokasikan, baik di Dream Saver atau Flexi Saver, keduanya mendapat bunga 5% per tahun. Nggak hanya disimpan aja, Sobat Brilio, uangmu juga akan bertambah. Mudah dan menyenangkan ya? Makanya, biarkan semuanya Jenius yang atur, supaya kamu bisa fokus dengan kehidupanmu.
Kalau kamu mau tau lebih lanjut soal Jenius, klik ke sini. Download dan aktivasi Jenius untuk iOS atau Android sekarang.